Kamis 11 Jan 2024 12:50 WIB

Pejabat Gedung Putih Berkunjung Ke Beirut untuk Redakan Ketegangan

Washington khawatir perang Israel di Gaza dapat menyebar ke seluruh kawasan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Mobil penyerang yang digunakan komandan senior Hizbullah Wissam Tawil, yang tewas pada Senin, di desa Kherbet Selem, Lebanon selatan, Selasa, (9/12024).
Foto: AP Photo/Hussein Malla
Mobil penyerang yang digunakan komandan senior Hizbullah Wissam Tawil, yang tewas pada Senin, di desa Kherbet Selem, Lebanon selatan, Selasa, (9/12024).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan penasihat senior Gedung Putih Amos Hochstein dijadwalkan berkunjung ke Beirut, Kamis (11/1/2024). Kunjungan ini diperkirakan bagian dari upaya meredakan ketegangan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.

Washington khawatir perang Israel di Gaza dapat menyebar ke seluruh kawasan. Pasalnya kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Iran meluncurkan serangan solidaritas di Lebanon, Suriah, Irak dan Yaman.

Baca Juga

Hizbullah di Yaman sudah baku tembak dengan militer Israel di perbatasan Lebanon sejak Hamas menggelar serangan mendadak ke Israel pada 7 Oktober lalu. Peristiwa yang memicu operasi militer Israel ke Gaza.

Kekerasan di perbatasan memaksa puluhan ribu orang dari kedua belah pihak mengungsi dan khawatir konflik di Gaza menyebar ke seluruh kawasan. Pelaksana Tugas Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati memberitahu pejabat tinggi AS, negaranya siap berunding dengan Israel untuk stabilitas jangka-panjang di perbatasan.

Tahun lalu Hochstein yang merupakan utusan energi AS melontarkan kemungkinan pembicaraan mengenai perbatasan Israel dan Lebanon. Setelah ia memediasi kesepakatan perbatasan maritim antara dua negara pada 2022 lalu.

Israel mengatakan mereka memberi peluang diplomasi untuk mencegah Hizbullah melepaskan tembakan pada warganya yang tinggal di perbatasan utara dan menjauhkan Hizbullah dari perbatasan. Mereka memperingatkan tentara Israel akan mengambil tindakan untuk meraih tujuan itu.

Lebih dari 130 pejuang Hizbullah tewas di Lebanon sejak bentrokan Israel-Hizbullah pecah tahun lalu. Hizbullah mengatakan mereka tidak ingin menggelar perang skala penuh tapi tidak akan menahan diri bila Israel yang memulainya.

Menurut catatan Israel, serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang warganya. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan serangan Israel sudah menewaskan 23 ribu orang atau sekitar satu persen dari 2,3 juta warga Gaza.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement