Kamis 11 Jan 2024 14:50 WIB

Rumah Pompa Kemang Ditargetkan Beroperasi Maret

Rumah pompa untuk kendalikan banjir di Kemang ditargetkan beroperasi pada Maret nanti

Anak-anak bermain saat banjir mengenangi Jalan Kemang Utara IX, Jakarta, Kamis (4/1/2024). Rumah pompa untuk kendalikan banjir di Kemang ditargetkan beroperasi pada Maret nanti.
Foto: Republika/Prayogi
Anak-anak bermain saat banjir mengenangi Jalan Kemang Utara IX, Jakarta, Kamis (4/1/2024). Rumah pompa untuk kendalikan banjir di Kemang ditargetkan beroperasi pada Maret nanti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah membangun rumah pompa di Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang ditargetkan rampung pada Maret 2024 dalam rangka mengendalikan banjir di kawasan tersebut dan sekitarnya.

 

Baca Juga

"Kalau ini selesai pada Maret bisa digunakan untuk mengendalikan banjir di Kemang dan sekitarnya," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat meninjau proyek pembangunan Rumah Pompa Kemang di Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Dalam kunjungan tersebut, Heru juga melakukan inspeksi kesiapan personel dan peralatan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menghadapi musim penghujan termasuk  pompa pengendali banjir.

 

Dinas SDA Jakarta pada kesempatan tersebut melaporkan sudah menyiagakan sebanyak 578 unit pompa tetap (stasioner) dan 557 pompa bergerak (mobile)  di 202 lokasi . Selain itu, secara terus menurus dilakukan pengerukan kali untuk meningkatkan kapasitas tampung saat hujan.

 

"Pompa di sini sudah siap. Jadi tinggal menunggu rampung secara fisik (bangunan). Mudah-mudahan Maret selesai (pembangunannya). Selain itu, terkait pengurasan kali di sekitar (khususnya Kali Krukut) juga rutin dilakukan Dinas SDA," ucap Heru.

 

Pengerukan lumpur sungai (kali) yang dilakukan Dinas SDA DKI Jakarta Selatan  sejauh ini sudah dilaksanakan di Kali Mampang, Krukut, dan kali-kali lainnya.

 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Ika Agustin mengatakan akan terus berupaya menambah kapasitas pompa agar semakin maksimal dalam mengurangi dampak banjir saat terjadi hujan.

 

Dua unit pompa yang sebelumnya hanya mampu menyedot air 500 liter/detik, kini ditambah hingga 1.000 liter/detik, serta terdapat satu unit pompa kapasitas 250 liter/detik, sehingga total kapasitas mampu menyedot air sebanyak 2.250 liter/detik.

 

"Saya berharap dengan adanya penambahan (kapasitas pompa) ini bisa mengurangi genangan. Masalahnya persoalan genangan akan selalu ada di Jakarta mengingat kota terus tumbuh yang membuat terjadinya  perubahan tata guna lahan," jelas Ika.

 

Ika menyebut sepanjang curah hujan masih 100 milimeter dan di bawah empat jam, maka seluruh infrastruktur di DKI Jakarta masih mampu mencegah genangan. "Itu infrastruktur drainase, kalau kali besar sampai dengan 150 milimeter," ucap Ika.

 

Kunjungan Heru dilakukan bersama Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta Afan Adriansyah, Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin, serta Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin.

 

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyiagakan 267 petugas yang telah dibekali keahlian untuk mengevakuasi warga dalam keadaan darurat dan terdampak banjir di wilayah DKI Jakarta.

 

"Petugas juga telah dibekali keahlian evakuasi warga dalam keadaan darurat," kata Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang saat dihubungi di Jakarta, Selasa (9/1).

 

Dia menyebutkan total ada 267 personel petugas penanggulangan bencana atau Tim Reaksi Cepat (TRC) yang bertugas di seluruh wilayah rawan banjir.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement