REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN', Muhammad Ramli Rahim menanggapi tudingan Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang menyebut bahwa Anies melakukan cara kotor untuk menjatuhkan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Ramli menyinggung bahwa yang disampaikan oleh Grace sebagai upaya menarik simpati.
"Tak ada cara kotor yang digunakan Anies kok di debat capres. Anies berbicara basisnya data dan selebihnya bertanya," kata Ramli saat dihubungi wartawan, Kamis (11/1/2024).
Ramli mencontohkan soal lahan milik Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan (Menhan) seluas 340 ribu hektare. Dia menekankan bahwa data itu sendiri merujuk pada data Presiden RI Joko Widodo yang juga disampaikan saat debat Pilpres 2019. Ramli mengklaim data itu jelas referensinya.
"Dari awal hingga akhir debat itu tidak ada sedikit pun personal attack," ujar dia.
Lebih lanjut, menurutnya, cara Grace menuding Anies merupakan upaya mendapatkan simpati dari publik. "Mungkin itulah cara PSI atau cara Grace menarik simpati. Mungkin bagi mereka itu cara baik," tutur dia.
Menanggapi pertanyaan Grace yang bertanya-tanya soal Anies yang sempat meminta dukungan pada Prabowo Subianto, Ramli menyebut bahwa Anies telah merampungkan tugasnya. Hal itu mengenai majunya Anies sebagai Gubernur DKI 2017-2022 yang diusung oleh partai yang dipimpin Prabowo, Partai Gerindra.
"Anies menuntaskan dengan baik amanah Pak Prabowo dan rakyat Jakarta, lima tahun tuntas semua janji. Jika pun ada yang kurang, paling kadarnya, misalnya, 80 persen capaian dan seterusnya. Tapi, dari 23 janji, semua dikerjakan," kata dia.
Diketahui, Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menuding capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyampaikan banyak kebohongan dan fitnah terhadap capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Hal itu dilihat dari berjalannya dua debat Pilpres 2024 yang diikuti para capres pada Selasa (12/12/2023) dan Ahad (7/1/2024).
"Kita semua menyaksikan Pak Anies dalam dua debat sangat agresif melakukan serangan ke Pak Prabowo, dengan berbagai cara mulai dari kebohongan sampai fitnah pokoknya Pak Anies totalitas banget untuk menjatuhkan nama pak prabowo di depan seluruh masyarakat indonesia," kata Grace, dikutip dari akun Instagram resminya, Kamis (11/1/2024).
Menurut penuturan Grace, Anies tampak begitu maksimal saat "menyerang" Prabowo dalam debat Pilpres 2024 yang telah berjalan sejauh ini. Bahkan Grace menuding sikap Anies merupakan cara yang kotor.
"Dalam debat itu ada banyak kebohongan dan fitnah dari apa yang disampaikan oleh Pak Anies kita semua udah tahu itu. Tapi yang buat saya heran adalah mengapa Pak Anies bisa ya terpikir untuk menggunakan cara-cara kotor kayak gitu," tuturnya.
Grace melanjutkan, dirinya mempertanyakan Anies yang sebegitu menjatuhkan Prabowo, padahal sebelum-sebelumnya Anies meminta dukungan pada Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. Ucapan itu disinyalir kaitannya pada saat Anies maju sebagai Gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2017.
"Kalau Pak Anies dari awal sudah tahu kalau Pak Prabowo seburuk yang selalu Pak Anies gambarkan, kenapa juga Pak Anies minta tolong dan dukungan ke orang yang hari ini Pak Anies selalu jatuhkan? Saya jadi berpikir mungkin buat seorang Anies Baswedan baik dan buruk itu hanya soal kepentingan aja, mungkin loh ya," ujar Grace.