Jumat 12 Jan 2024 03:48 WIB

Anies Tunjukkan Pemahaman Strategi Smart Defence dalam Debat

Capres Anies Baswedan mampu menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin nasional.

Capres nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan memaparkan visi misi saat debat capres di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (7/1/2024) malam WIB.
Foto: Republika/Putra M Akbar
Capres nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan memaparkan visi misi saat debat capres di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (7/1/2024) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Nasional Gerakan Nusantara (Anak Muda Satu Nusa Satu Suara) untuk Amin, Raihan Muhammad Akmal, menilai, capres nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan berhasil menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin nasional. Hal itu terlihat dari cara debat Anies yang mampu mengelola isu pertahanan keamanan (hankam) dan hubungan internasional.

Anies di dalam debat menunjukkan pemahaman dengan menekankan strategi smart defence, bukan hanya aspek alutsista dan teknologi semata. Sektor pertahanan juga terkait dengan aspek sumber daya manusia (SDM), local wisdom, dan kebudayaan.

"Smart defense ini ternyata sangat penting untuk kita pahami dan jalankan sebagai suatu strategi efektif era kekinian dalam konteks hankam dan polugri (politik luar negeri). Bangsa Indonesia ini bangsa yang kaya akan kemajemukan sosial budaya," ucap Raihan dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Menurut dia, banyak diaspora Indonesia di luar negeri yang bisa dimanfaatkan untuk penguatan hankam. "Apalagi banyak anak-anak Indonesia saat ini yang aktif berkontribusi dan berkiprah di luar negeri, menjadi ujung tombak promosi kebudayaan, berdampak sosial ekonomi dan dapat pula menjadi strategi politik luar negeri kita. Dan itu disampaikan Mas Anies pada debat ketiga," ujar Raihan.

Selain itu, menurut Raihan, dalam debat capres, hanya Anies yang secara konkret menyatakan agar Indonesia harus memimpin di setiap forum internasional, memimpin negara Selatan-Selatan dalam berdialog dengan negara Utara untuk menyelesaikan berbagai persoalan global.

"Anies menawarkan gagasan bahwa Indonesia harus lebih konkret dalam memainkan peran kepemimpinan dan mendapatkan dampak positif dari tiap kebijakan luar negerinya. Anies tidak ingin Indonesia hanya menjadi partisipan pasif dalam setiap forum besar, apalagi Indonesia terkenal dengan jumlah populasi terbesar keempat dan negara yang mayoritas Muslim yang menjalankan demokrasi," tutur Raihan.

Sekretaris Gerakan Nusantara untuk Amin Wilayah Banten, Febriyanto menilai, capres Anies juga berhasil menunjukkan pemahaman yang baik di bidang hankam dan geopolitik. "Performa Anies dalam debat kemarin bagi kami sangat menakjubkan. Konsistensi, keberanian, kelugasan dalam menjelaskan gagasan dan aspirasi bagi kami dibutuhkan oleh seorang pemimpin negara sebesar Indonesia. Tujuannya tentunya membela kepentingan nasional pemimpin harus tegas dan cerdas," kata Febriyanto.

Dia juga memuji advokasi Anies terkait kenaikan gaji prajurit TNI. Hal itu menjadi salah satu solusi konkret terkait upaya meningkatkan profesionalisme prajurit. "Kenyataannya prajurit TNI hari ini yang hanya mengalami kenaikan gaji sebanyak 3 kali selama 9 tahun ke belakang," kata Febriyanto.

Dia juga menilai, Anies juga concern terhadap permasalahan keamanan siber dengan menjadikannya sebagai prioritas dalam isu pertahanan. Belum lagi, Anies juga menyinggung pembelian alutsista dan rumah dinas prajurit TNI. "Ini menggambarkan paradigma Anies yang linier dengan perkembangan zaman dan bukan berangkat dari kondisi konvensional semata," kata Febriyanto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement