Kamis 11 Jan 2024 21:24 WIB

Pasutri Mandi Junub Barengan, Bolehkah?

Ada adab yang perlu diperhatikan saat mandi junub.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi mandi junub.
Foto: www.freepik.com
Ilustrasi mandi junub.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Suami dan istri memang diperbolehkan untuk saling melihat aurat satu sama lain. Lalu bagaimana jika hendak mandi junub bersama, bolehkah? 

Dalam Shahih Muslim disebutkan tentang sebuah hadits yang diriwayatkan Sayyidah Aisyah, beliau berkata: 

Baca Juga

 كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَغْتَسِلُ فِي الْقَدَحِ وَهُوَ الْفَرَقُ وَكُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَهُوَ فِي الْإِنَاءِ الْوَاحِدِ وَفِي حَدِيثِ سُفْيَانَ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ قَالَ قُتَيْبَةُ قَالَ سُفْيَانُ وَالْفَرَقُ ثَلَاثَةُ آصُعٍ

"Kana Rasulullah SAW yaghtasilu fil qadahi wa huwal faraqu wa kuntu aghtasilu ana wa huwa fil inaa-il waahidi--wa fii haditsi Sufyan--min inaa-in waahidin qoola Qutaibah qoola Sufyan wal farqu tsalatsatu aashu'in."

Yang artinya, "Rasulullah SAW dahulu mandi dalam baskom, yaitu satu faraq. Sedangkan aku pernah mandi bersama beliau dalam satu bejana." Dan dalam hadits Sufyan, dari satu bejana. Qutaibah menuturkan: Sufyan berkata, satu faraq adalah tiga Sha'." (HR. Muslim). 

Para ulama umumnya membolehkan bagi suami-istri untuk mandi junub bersama. Namun demikian perkara tersebut harus diiringi oleh adab yang menyertainya. Sebab mandi junub yang dilakukan secara bersamaan di kamar mandi harus juga memperhatikan adab-adab mengenai kamar mandi. 

Seperti tidak banyak berbicara, tidak menyebutkan kalimat atau nama Allah, dan sebaiknya tidak menyambung hubungan intim suami-istri di kamar mandi. Sebab dalam sebuah hadits, Rasulullah menyebutkan bahwa kamar mandi adalah tempatnya setan. 

Nabi bersabda, "Sesungguhnya tempat-tempat buang hajat ini dihadiri (oleh para setan), maka jika salah seorang dari kalian hendak masuk kamar mandi (WC), ucapkanlah “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari setan laki-laki dan setan perempuan.”

Niat mandi junub

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala."

Yang artinya, "Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardu karena Allah."

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement