Jumat 12 Jan 2024 14:44 WIB

Pos Indonesia-Muhammadiyah Sinergi Kelola Agen Pos Layanan di Seluruh Indonesia

Muhammadiyah berharap kerja sama ini akan membangkitkan potensi yang ada di pelosok.

Red: Fernan Rahadi
Pos Indonesia (PosIND) melakukan penandatanganan kerja sama dengan PP Muhammadiyah terkait pengelolaan Agen Pos layanan jasa kurir oleh organisasi di bawah naungan PP Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Kerja sama ini meliputi pembukaan layanan Agen Pos di bidang kelembagaan, majelis, amal usaha, dan lainnya.  Penandatanganan kerja sama antara Pos Indonesia dan PP Muhammadiyah dilakukan di Yogyakarta, Jumat (12/1/2024).
Foto: Republika/Fernan Rahadi
Pos Indonesia (PosIND) melakukan penandatanganan kerja sama dengan PP Muhammadiyah terkait pengelolaan Agen Pos layanan jasa kurir oleh organisasi di bawah naungan PP Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Kerja sama ini meliputi pembukaan layanan Agen Pos di bidang kelembagaan, majelis, amal usaha, dan lainnya. Penandatanganan kerja sama antara Pos Indonesia dan PP Muhammadiyah dilakukan di Yogyakarta, Jumat (12/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pos Indonesia (PosIND) melakukan penandatanganan kerja sama dengan PP Muhammadiyah terkait pengelolaan Agen Pos layanan jasa kurir oleh organisasi di bawah naungan PP Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Kerja sama ini meliputi pembukaan layanan Agen Pos di bidang kelembagaan, majelis, amal usaha, dan lainnya.

Penandatanganan kerja sama antara Pos Indonesia dan PP Muhammadiyah dilakukan di Yogyakarta, Jumat (12/1/2024). Hadir melakukan penandatanganan Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun dan Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pembinaan Kesehatan, Kesejahteraan Sosial, dan Resiliensi Bencana dr Agus Taufiqurrohman.

Menurut Tonggo Marbun, kerja sama ini merupakan langkah strategis kedua belah pihak dalam pemberdayaan ekonomi umat. Di mana, Muhammadiyah sebagai ormas terbesar di Indonesia memiliki banyak jaringan dalam bentuk lembaga pendidikan, rumah sakit.

"Kami menyambut baik kerja sama ini, mengingat posisi Muhammadiyah yang mengelola banyak sektor penting dari sisi pendidikan, kesehatan, sosial, dan keagamaan," kata Tonggo, Jumat.

Menurut dia, Muhammadiyah memiliki lembaga pendidikan dengan jumlah 5.354 sekolah, 172 universitas, dan 440 pondok pesantren. Muhammadiyah juga memiliki 122 rumah sakit, apotek, dan 231 klinik. Juga memiliki panti asuhan, Balai Kesejahteraan Sosial. Secara ekonomi, Muhammadiyah didukung oleh Baitut Tamwil Muhammadiyah dan koperasi.

"Dengan adanya perjanjian Induk ini, maka semua organisasi di bawah naungan PP Muhammadiyah dapat membuka dan menjadi pengelola Agen Pos layanan jasa kurir," katanya.

Nantinya, kerja sama ini bisa ditindaklanjuti oleh Kantor Cabang Utama (KCU) dan Kantor Cabang (KC) PT Pos Indonesia (Persero) dengan cabang atau channeling yang dimiliki PP Muhammadiyah.

Selain melakukan penandatanganan kerja sama terkait Agen Pos, pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Regional IV Semarang dengan Pengurus Muhammadiyah Yogyakarta tentang pengantaran obat RS Muhammadiyah se-Provinsi Jawa Tengah-Yogyakarta. Pada kesempatan tersebut dilaksanakan acara launching pengantaran obat di lokasi RS PKU Muhammadiyah setelah shalat Jumat.

"Dengan adanya dua kerja sama ini diharapkan dapat mendukung program kerja kedua belah pihak. Sinergi dan inovasi ini tentu dalam rangka meningkatkan keunggulan dan suksesnya pelaksanaan tugas-tugas yang diamanatkan oleh negara kepada Pos Indonesia," kata Tonggo.

Ketua PP Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman menyambut baik kerja sama pihaknya dengan Pos Indonesia. Ia berharap kerja sama ini akan membangkitkan potensi yang ada di wilayah-wilayah pelosok.

"Apalagi memang terdapat amanat Muktamar (Muhammadiyah ke-48 di Solo) agar persyarikatan bisa menyentuh wilayah-wilayah terluar, terjauh, dan tertinggal (3T)," ungkap Agus.

Agus berharap ke depan Muhammadiyah yang selama ini selalu mengedepankan literasi yang sifatnya tertulis bisa bekerja sama dengan Pos Indonesia melalui platform-platform digitalnya yang baru. "Terima kasih untuk Pos Indonesia semoga kita bisa menindaklanjuti kerja sama ini dengan baik," kata Agus.

Diketahui, Agen Pos adalah konsep pengembangan jaringan melalui kerja sama kemitraan antara PT Pos Indonesia dengan perorangan atau badan usaha. Siapapun, baik individu, pelaku UMKM, perusahaan besar, bisa menjadi Agen Pos. Menjadi Agen Pos, tak terbatas bagi mereka yang ada di kota besar saja. Masyarakat di pelosok daerah juga bisa bermitra dengan BUMN ini. Apalagi untuk daerah yang belum tergarap sepenuhnya oleh jaringan Kantor Pos.

Agen Pos, akan menjadi perwakilan Pos Indonesia di daerah tersebut. Pola kemitraan Pos Indonesia ini juga bisa dilakukan dengan konsep business to bussiness (B2B). Perusahaan holding yang memiliki network besar di daerah, bisa menjadi Agen Pos. Mereka bisa memanfaatkan jaringan di daerah menjadi Agen Pos.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement