REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Material tanah longsor yang sempat menutup badan Jalan Garut-Tasikmalaya di Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, pada Kamis (11/1/2024), sudah dibersihkan oleh petugas gabungan. Jalan yang menghubungkan Kabupaten Garut dengan Kabupaten Tasikmalaya itu sudah bisa kembali dilalui dengan normal.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya Jembar Adisetya mengatakan, akses Jalan Garut-Tasikmalaya sudah kembali terbuka pada Jumat (12/1/2024). Saat ini, jalan telah bisa dilalui kendaraan dari dua arah.
"Di Tenjowaringin sudah normal. Sudah bisa dilalui dari dua jalur," ujar Adisetya saat dikonfirmasi Republika, Jumat siang.
Kendati demikian, pengendara yang akan melintasi jalur itu diminta tetap waspada. Pasalnya, jalur itu dikenal sebagai daerah rawan bencana tanah longsor.
Jembar mengatakan, Tagana Kabupaten Tasikmalaya juga masih siaga di lokasi untuk melakukan pemantauan. Dengan begitu, ketika ada bencana tanah longsor susulan, petugas bisa langsung melakukan penanganan.
"Kami masih melakukan pantauan di lokasi," katanya.
Sebelumnya, bencana tanah longsor di wilayah itu dilaporkan terjadi pada Kamis sekitar pukul 17.00 WIB. Longsor yang disebabkan hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan akses Jalan Garut-Tasikmalaya tertutup.
Selain di Tenjowaringin, Jembar mengatakan, bencana tanah longsor juga terjadi Desa tanjungkarang, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, pada Kamis sore. Material tanah longsor dilaporka menutupi akses jalan desa penghubung Desa Tanjungkarang, Kecamatan Cigalontang, dan Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu.
Menurut Jembar, penanganan bencana tanah longsor di Kecamatan Cigalontang sudah selesai dilakukan. "Sebelum Jumatan sudah beres. Jalan sudah bisa dilalui kembali," katanya.