REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi memantau dengan sangat prihatin operasi militer yang sedang berlangsung di wilayah Laut Merah. Arab Saudi mendesak semua pihak menahan diri setelah Amerika Serikat dan Inggris melakukan serangan udara besar-besaran yang menargetkan posisi Houthi di Yaman.
Dilansir dari Saudi Gazette, Jumat (12/1/2024), Kerajaan menggarisbawahi pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah Laut Merah. Hal ini diakui secara internasional karena signifikansi strategisnya dalam navigasi global yang secara langsung berdampak pada kepentingan seluruh dunia.
Mengingat peristiwa regional yang sedang berlangsung, Arab Saudi menyerukan pengekangan dan mendesak semua pihak yang terlibat untuk menghindari eskalasi apapun, menekankan perlunya resolusi damai untuk menjaga stabilitas dan keamanan daerah tersebut.
Militer Amerika dan Inggris mengebom puluhan situs yang digunakan oleh Houthi yang didukung Iran di Yaman pada Kamis, dalam serangan balasan besar-besaran menggunakan rudal Tomahawk dan jet tempur yang diluncurkan kapal perang dan kapal selam.
Target militer termasuk pertahanan udara dan situs radar pesisir, penyimpanan drone dan rudal dan landasan peluncuran. Presiden AS Joe Biden menyatakan serangan udara itu untuk menunjukkan AS dan sekutunya tidak akan mentoleransi serangan berkelanjutan kelompok militan di Laut Merah.
Dia mengklarifikasi bahwa keputusan itu dibuat setelah negosiasi diplomatik dan pertimbangan yang cermat.
Serangan ini adalah tanggapan langsung...