REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Rusia meminta Dewan Keamanan PBB untuk menggelar pertemuan darurat pada Jumat (12/1/2024). Permintaan Moskow terkait dengan serangan yang dilancarkan militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris serta koalisinya ke Yaman.
“Rusia telah meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada 12 Januari sehubungan dengan serangan AS dan Inggris di Yaman,” kata Misi Tetap Rusia untuk PBB dalam sebuah pernyataan, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.
Menurut Misi Tetap Rusia untuk PBB, pertemuan darurat untuk membahas serangan ke Yaman akan digelar pukul 10.00 waktu New York, AS. Militer koalisi pimpinan AS melancarkan serangan ke Yaman pada Kamis (11/1/2024) malam. Mereka membidik fasilitas-fasilitas milik kelompok Houthi.
Serangan itu dilaksanakan sebagai respons atas serangan Houthi ke kapal-kapal dagang di Laut Merah yang sudah berlangsung sejak pertengahan November tahun lalu. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengungkapkan, dalam serangannya pada Kamis malam, militer negaranya menargetkan fasilitas yang terkait dengan kendaraan udara tak berawak atau drone, rudal balistik dan jelajah, serta kemampuan radar pesisir dan pengawasan udara milik Houthi.
“AS mempertahankan haknya untuk membela diri dan, jika perlu, kami akan mengambil tindakan lanjutan untuk melindungi pasukan AS,” kata Austin.
Seorang pejabat AS lainnya menambahkan, negaranya yakin fasilitas-fasilitas yang dibidik dalam serangan pada Kamis malam tidak menampung warga sipil. “Kami mengincar kemampuan yang sangat spesifik di lokasi yang sangat spesifik dengan amunisi yang presisi,” ucapnya.
Dia pun menekankan AS siap melancarkan serangan lanjutan jika Houthi belum kehilangan kemampuan untuk menyerang kapal-kapal dagang di Laut Merah. “Jadi ini mungkin bukan keputusan terakhir mengenai topik ini,” ujarnya.
Dewan Keamanan PBB telah mengadopsi resolusi...