REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa anggota parlemen Uni Eropa mendorong untuk memperkuat undang-undang yang direncanakan tentang polusi mikroplastik. Upaya ini muncul setelah jutaan sampah plastik berukuran kecil terdampar di pantai wilayah Galicia, barat laut Spanyol.
Pellet plastik berukuran kecil biasanya digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi barang-barang sehari-hari, mulai dari botol air hingga tas belanja. Pellet plastik juga merupakan ancaman bagi lingkungan, menambah jumlah sampah plastik di lautan dan sulit dibersihkan karena ukurannya sangat kecil.
Menurut laporan European Chemicals Agency, Uni Eropa sedang mengembangkan undang-undang untuk mencegah tumpahan pellet, di mana 176 ribu metrik ton di antaranya secara tidak sengaja dilepaskan setiap tahun.
Joao Albuquerque, negosiator utama Parlemen Uni Eropa untuk undang-undang baru tersebut, mengatakan bahwa ia telah mengusulkan perluasan persyaratan bagi perusahaan untuk mencegah tumpahan pellet. Harapannya aturan terbaru bisa mencakup sektor perkapalan, yang dinilai penting terutama setelah insiden di Galicia.
"Ini menjadi sangat mendesak. Drama ini hampir selalu dapat dihindari," kata Albuquerque pada pertemuan komite Parlemen Uni Eropa, seperti dilansir Reuters, Jumat (12/1/2024).
Usulannya juga akan memperluas undang-undang untuk mencakup tidak hanya pellet, tetapi juga serpihan plastik, serbuk, dan debu yang digunakan untuk memproduksi produk.
Sementara itu, parlemen tengah berlomba untuk menyetujui posisi negosiasinya, untuk memberikan kesempatan kepada negara-negara Uni Eropa untuk menyelesaikan undang-undang tersebut sebelum pemilihan umum Uni Eropa pada bulan Juni.
Anggota parlemen dari Partai Hijau dan Partai Liberal mendukung langkah-langkah yang lebih kuat pada Kamis. Namun Partai Rakyat Eropa (European People’s Party) menolak beberapa hal, termasuk upaya Albuquerque untuk meningkatkan jumlah perusahaan yang tercakup.
Jutaan pellet plastik yang terdampar di Spanyol berasal dari setidaknya satu kontainer yang jatuh dari sebuah kapal di lepas pantai negara tetangga, Portugal, bulan lalu. Mikroplastik telah ditemukan di tubuh manusia, es laut kutub dan parit laut terdalam, dan dapat membunuh burung dan kura-kura yang memakannya.
Komisi Eropa mengatakan proposal awal untuk undang-undang tersebut tidak memasukkan transportasi maritim, karena masalah lingkungan dalam pelayaran internasional ditangani oleh Organisasi Maritim Internasional. Namun, mereka menyarankan agar undang-undang tersebut diperkuat untuk setidaknya mencakup polusi plastik dari perjalanan di dalam Uni Eropa.