REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China merespons serangan Amerika Serikat (AS) dan Inggris ke kelompok Houthi di Yaman dengan menyebut bahwa Laut Merah membutuhkan stabilitas. Sehingga, menurut Beijing, pihak-pihak terkait seharusnya bisa menahan diri.
"China menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk memainkan peran konstruktif dan bertanggung jawab dalam menjaga Laut Merah tetap damai dan stabil, demi kepentingan bersama komunitas internasional," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Jumat (12/1/2024).
AS dan Inggris melancarkan serangan terhadap beberapa kota di Yaman yang dianggap berafiliasi dengan kelompok Houthi pada Jumat (12/1/2024) pagi. Serangan itu dilakukan sebagai respons terhadap Kelompok Houthi di Yaman yang menargetkan kapal sipil yang menuju Israel di Laut Merah
"China prihatin dengan meningkatnya ketegangan di Laut Merah dan menyerukan pihak-pihak terkait untuk bersikap tenang dan menahan diri untuk mencegah eskalasi konflik. Laut Merah merupakan jalur penting bagi distribusi barang dan energi global," tambah Mao Ning.
Mao Ning menyebut China juga meyakini pentingnya untuk memastikan keamanan jalur laut internasional. "Kami tidak ingin ketegangan di Laut Merah meningkat karena hal itu tidak akan berdampak baik bagi perekonomian dan perdagangan dunia," ungkap Mao Ning.
Saat ini, menurut Mao Ning, hal terpenting yang dilakukan adalah meredakan situasi di Laut Merah dan menjaga jalur pelayaran internasional tetap aman. "Kami siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meredakan situasi dan menjaga jalur pelayaran internasional tetap aman," kata Mao Ning.