Sabtu 13 Jan 2024 06:36 WIB

Timnas AMIN: Kita Laksanakan Pembangunan IKN karena Perintah UU, tetapi...

AMIN ingin membangun 40 kota setara Jakarta berkonsep smart city.

Rep: Eva Rianti/ Red: Agus raharjo
Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (7/12/2023). Kementerian PUPR mencatat progres pembangunan infrastruktur fisik di IKN Nusantara telah mencapai 60,3 persen.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (7/12/2023). Kementerian PUPR mencatat progres pembangunan infrastruktur fisik di IKN Nusantara telah mencapai 60,3 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' mengaku tengah mematangkan ide pembangunan 40 kota setara dengan Jakarta. Namun, Timnas juga memastikan pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) tidak akan mangkrak begitu saja. 

"IKN  kan sudah perintah undang-undang, artinya kita sebagai bangsa harus melaksanakan ya, tetapi kalau seandainya kita diberikan opsi pilihan, maka pilihan kita adalah membangun meng-upgrade 40 kota, bukan membangun dari nol ya, tetapi upgrade," kata Anggota Dewan Pakar Timnas Pemenangan AMIN Ahmad Nur Hidayat dalam Diskusi Publik tentang Pembangunan Kota-Kota di Indonesia agar Setara dengan Jakarta di Sekretariat Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).

Baca Juga

Ahmad menjelaskan, upgrade pembangunan puluhan kota itu tersebar di berbagai wilayah se-Indonesia, tak berpusat di Pulau Jawa. Memilih upgrade pembangunan 40 kota dibanding IKN, kata dia berlandaskan pada upaya pemerataan karena saat ini banyak ketimpangan yang terjadi.

"Jadi kalau misalnya dikasih opsi maka pilihan itu yang 40 kota tetapi kita juga punya mindset punya pemikiran, ya menerima banyak masukan sekali dari para pakar bahwa kalau seandainya itu terjadi dibuka ruang perubahan maka IKN yang sudah dibangun bukan berarti menjadi Hambalang yang kedua jadi kota yang tidak berpenghuni membuang uang negara," ungkapnya. 

Konsep upgrade pembangunan 40 kota setara Jakarta itu nantinya bakal menggunakan parameter smart city. Nantinya puluhan kota tersebut memiliki konsep 'kota pintar' seperti Jakarta. 

Dalam kesempatan yang sama, anggota Dewan Pertimbangan Timnas AMIN Awalil Rizky menyampaikan bahwa pembangunan di IKN berjalan sebagaimana pembangunan kota. Sehingga konsep pembangunannya diubah dari konsep yang saat ini ditentukan di era Presiden RI Joko Widodo. Lebih gamblang, wilayah tersebut bisa menjadi kota ke-41 yang masuk dalam list daerah yang di upgrade pembangunannya. 

"Pasangan AMIN ingin menekankan dan memfokuskan kepada pembangunan banyak kota dibandingkan satu kota IKN itu memiliki alasan demokratis. Adapun soal biaya yang sudah terbayang, memang APBN sebagaimana IKN jika menurut pakar bahwa sama dengan kota yang lain, dimana kita memiliki spek hukum yang harus diselesaikan, umpamanya IKN tak jadi ibu kota negara, IKN akan tetap menjadi kota, mungkinnya akan menjadi (kota ke-) 41, tambahan," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement