Sabtu 13 Jan 2024 09:17 WIB

Tim AMIN Kaji Kasus Umpatan Prabowo yang Bisa Dianggap Masuk Pidana Pemilu

Timnas AMIN juga menyerahkan penilaian publik pada umpatan Prabowo itu.

Rep: Eva Rianti/ Red: Agus raharjo
Gestur capres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) saling sanggah saat sesi debat perdana Calon Presiden di Halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat capres perdana mengangkat tema Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, kerukunan masyarakat, dan pelayanan publik.  Debat tersebut berlangsung selama 120 menit yang terdiri dari 6 segmen dan 18 pertanyaan yang dipandu oleh moderator Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Gestur capres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) saling sanggah saat sesi debat perdana Calon Presiden di Halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat capres perdana mengangkat tema Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, kerukunan masyarakat, dan pelayanan publik. Debat tersebut berlangsung selama 120 menit yang terdiri dari 6 segmen dan 18 pertanyaan yang dipandu oleh moderator Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ‘AMIN’ tengah mengkaji mengenai kasus umpatan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang menyebut ‘goblok’ dan disinyalir ditujukan kepada calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan.

“Saya rasa itu kajiannya masih di tim hukum ya,” kata Juru Bicara Timnas AMIN, Angga Putra Fidrian di Posko Perubahan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (12/1/2024).

Baca Juga

Angga menjelaskan, sebenarnya Anies secara pribadi tidak terlalu mempermasalahkan kasus tersebut. Sebab, menurut penuturannya, Anies berpandangan bahwa semua orang bebas berpendapat.

“Tapi Pak Anies sendiri sebenarnya enggak ada intensi untuk melakukan hal itu sampai hari ini, Pak Anies sendiri menganggap itu sebagai demokrasi, semua orang bebas berbicara. Ya, bagi Pak Anies, semua yang terjadi di debat harus selesai di debat,” tuturnya.