REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyebut, ketua umumnya, Prabowo Subianto meraih simpati publik usai diserang Anies Baswedan saat debat capres akhir pekan lalu. Menurut dia, masyarakat bersimpati karena tak terima atas aksi Anies yang memberikan nilai buruk atas kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
"Akhirnya yang ada adalah simpati publik jatuh pada Pak Prabowo. Pak Prabowo saja digituin, bagaimana masyarakat, bagaimana orang lain, bagaimana kami-kami yang sekarang mendukung dia," kata Muzani kepada wartawan di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2024) malam.
Simpati publik itu, kata dia, terwujud dalam dukungan kepada Prabowo. Dia mengeklaim, ada banyak tokoh masyarakat, anak muda, ataupun kaum perempuan yang mengalihkan dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran usai menyaksikan debat capres akhir pekan lalu. "Ini bagi kami sebuah berkah dan kami syukuri itu semua," ujarnya.
Anies diketahui saat debat memberikan nilai 11 dari 100 atau 1,1 atas kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Muzani menduga Anies menganggap Prabowo bukan siapa-siapa bagi dirinya. Padahal, Prabowo selaku Ketua Umum Partai Gerindra berjasa mengusung Anies sebagai calon gubernur pada Pilgub DKI Jakarta 2017.
"Anies sepertinya menganggap Prabowo bukan siapa-siapa. Padahal publik menganggap bahwa Prabowo adalah orang, tokoh, ketua umum partai yang sangat berjasa pada terpilihnya dia menjadi Gubernur Jakarta," kata Muzani.
Sepanjang debat berlangsung, Prabowo diketahui hanya tersenyum kecut mendengar dirinya diberi nilai jeblok oleh Anies. Prabowo mulai mengekspresikan kekesalannya saat berkampanye di enam provinsi di Sumatera dalam sepekan terakhir.
"Ada juga ajaran nenek moyang kita, (yakni) anjing saja dikasih makan akan langsung tinggal, manusia dikasih kebaikan dibalas dengan kebencian," kata Prabowo ketika membahas penilaian dari Anies saat berpidato dalam acara konsolidasi relawan di Bangka Belitung, Kamis (11/1/2024).