Sabtu 13 Jan 2024 12:58 WIB

TikTok Cetak Sejarah, Belanja Konsumen di Aplikasi Capai 10 Miliar Dolar di 2023

Kesuksesan TikTok bergantung pada strategi unik memberdayakan pengguna

Rep: Santi Sopia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pedagang menunjukkan pesan pemberitahuan dari TikTok di Pasar Tanah Abang, Jakarta.  TikTok, aplikasi pertama yang mampu menembus batasan belanja dalam aplikasi sebesar 10 miliar dolar AS.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pedagang menunjukkan pesan pemberitahuan dari TikTok di Pasar Tanah Abang, Jakarta. TikTok, aplikasi pertama yang mampu menembus batasan belanja dalam aplikasi sebesar 10 miliar dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Tahun 2023 menjadi momen peningkatan spektakuler dalam dunia aplikasi seluler. Hal ini ditandai dengan pencapaian yang memecahkan rekor dan perubahan preferensi pengguna. 

Salah satu yang terdepan dalam lonjakan ini adalah TikTok, aplikasi pertama yang mampu menembus batasan belanja dalam aplikasi sebesar 10 miliar dolar AS. Prestasi ini menggarisbawahi kebangkitan platform tersebut secara global dan pendekatan inovatifnya terhadap monetisasi.

Kesuksesan TikTok bergantung pada strategi uniknya, yang memberdayakan pengguna untuk secara langsung mendukung konten kreator favorit mereka melalui pemberian tip virtual dan pembelian streaming langsung. Hal ini menumbuhkan ekosistem simbiosis di mana keterlibatan pengguna mendorong imbalan finansial. 

"Ini jadi sebuah model yang dipuji oleh para ahli sebagai kunci potensial untuk membuka peluang monetisasi seluler," demikian laporan seperti dilansir dari laman Gizchina, Sabtu (13/1/2024).

Meskipun belanja dalam aplikasi secara keseluruhan sedikit menurun untuk game, kategori aplikasi lainnya mengalami pertumbuhan yang signifikan. Layanan streaming, platform konten buatan pengguna, dan aplikasi kencan mengalami peningkatan yang signifikan, sehingga menunjukkan pola konsumsi pengguna seluler yang terus berkembang.

Terlepas dari tren ini, periklanan tetap menjadi raksasa yang tak terbantahkan, menyumbang dua pertiga dari total pendapatan aplikasi seluler (362 miliar euro, meningkat sebesar delapan persen dari tahun ke tahun). Khususnya, data Bloomberg mengungkapkan negara-negara dengan penggunaan aplikasi harian yang lebih tinggi.

Indonesia memimpin dengan rata-rata lebih dari  enam jam per pengguna, juga cenderung menunjukkan pengeluaran rata-rata yang lebih tinggi. Di samping kesuksesan TikTok, aplikasi lain juga mengukir ceruk pasarnya sendiri pada tahun 2023. 

Raksasa mode Shein dan Temu menjadi terkenal. Dengan yang terakhir mengklaim tempat pengunduhan teratas di 125 pasar. Industri perjalanan dan tiket, yang didukung oleh kembalinya keadaan normal, juga mengalami peningkatan dalam segi penggunaan dan belanja aplikasi.

Selain itu, perkembangan yang paling menarik terletak pada lonjakan aplikasi AI generatif. Dengan belanja konsumen bulanan yang melampaui 10 miliar dolar AS pada akhir tahun, alat-alat inovatif ini dengan cepat memikat pengguna dan menghasilkan pendapatan yang besar.

Kesimpulannya, tahun 2023 memberikan gambaran yang jelas tentang lanskap aplikasi seluler. Strategi monetisasi TikTok yang inovatif mendorong perubahan lanskap preferensi pengguna. Munculnya aplikasi AI menggambarkan dinamika yang terus berkembang dalam domain dinamis ini. Memasuki tahun 2024, akan sangat menarik untuk melihat  tren ini terus membentuk masa depan aplikasi seluler dan keterlibatan pengguna.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement