Sabtu 13 Jan 2024 19:42 WIB

Survei: 53 Persen Warga Israel Yakin Tentara Zionis Belum Kalahkan Hamas

Mayoritas responden menilai Benjamin Netanyahu tidak pantas jadi perdana menteri.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Warga Palestina mengungsi ke Gaza utara ketika tank-tank Israel memblokir jalan Salah al-Din di Jalur Gaza tengah pada hari Jumat, (24/11/2023).
Foto: AP Photo/Mohammed Dahman
Warga Palestina mengungsi ke Gaza utara ketika tank-tank Israel memblokir jalan Salah al-Din di Jalur Gaza tengah pada hari Jumat, (24/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Sebanyak 53 persen warga Israel meyakini bahwa negara mereka belum berhasil mengalahkan Hamas. Sementara 22 persen warga Israel meyakini bahwa Tel Aviv telah kalah dalam peperangan di Jalur Gaza.

Data tersebut merupakan hasil jajak pendapat yang dilakukan surat kabar Israel, Maariv, milik Lazar Research Institute for Israel. Hasil jajak pendapat dipublikasikan pada Jumat (12/1/2023) malam.

Ketika ditanya apakah Israel menang atau kalah dalam perang di Gaza? Sebanyak sembilan persen responden menjawab bahwa mereka telah meraih kemenangan besar.

Sementara 53 persen responden mengatakan bahwa Israel belum menang, tapi sedang dalam proses meraih kemenangan. Sedangkan 22 persen warga Israel percaya bahwa negara mereka sudah kalah dalam peperangan. 

Selain itu, delapan persen mengatakan Israel mengalami kekalahan telak. Ada pula delapan persen yang menjawab tidak tahu.

“Mengingat lambatnya kemajuan dalam pertempuran di Jalur Gaza, terus berlanjutnya kebuntuan dalam masalah tawanan Israel, dan perang yang terus berlangsung di bagian utara negara tersebut, Partai Likud (dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu) menurun ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu hanya 16 kursi dari total 120 kursi di Knesset (parlemen Israel),” kata Maariv dalam laporannya, dikutip laman Middle East Monitor.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement