Ahad 14 Jan 2024 03:07 WIB

Mentan Amran Sebut Indonesia Masuk Negara Garis Kuning, Apa Artinya?

Pertanian menjadi salah satu sektor penentu ketahanan pangan negara

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menggelar tanam padi serentak di Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, pada Rabu, (20/12/2023).
Foto: dok Kementan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menggelar tanam padi serentak di Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, pada Rabu, (20/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, optimistis bisa mewujudkan swasembada pangan di Indonesia dalam kurun waktu tiga tahun ke depan.

"Meski saat ini kita impor beras, tiga tahun ke depan kita optimis sanggup mengembalikan Indonesia menjadi negara yang swasembada pangan," ujarnya pada kunjungan kerja di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, untuk menghadiri Temu Teknis Perkebunan, Sabtu.

Kendati diakui bahwa kondisi pangan di dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja, termasuk Indonesia, dan banyak negara yang tengah menghadapi krisis pangan, ditambah dengan tantangan iklim ekstrem El Nino, dia mengajak petani untuk melakukan akselerasi peningkatan produksi pangan.

Menurut Amran Sulaiman, Indonesia saat ini masuk negara dalam garis kuning, terancam kekurangan pangan."Padahal 2017 sampai 2020, Indonesia swasembada pangan. Pertanian menjadi salah satu sektor penentu ketahanan pangan negara," katanya.

Di Wajo, Amran menyerahkan sejumlah bantuan. Namun, ia juga berjanji untuk membantu percetakan sawah baru di Kabupaten Wajo.

"Pak Bupati silakan ajukan ke Pak Dirjen untuk percetakan sawah," ujarnya.

Kedatangan Amran ke Kabupaten Wajo merupakan kunjungan perdana sejak dilantik kembali menjadi Menteri Pertanian oleh Presiden Jokowi.

Bupati Wajo Amran Mahmud menyebut pertanian merupakan sektor unggulan yang dapat menggerakkan sektor ekonomi lainnya.

Kabupaten Wajo mampu meningkatkan 23 persen hasil pertanian, tertinggi di Indonesia dengan produksi menghampiri 1 juta ton yaitu 954 ribu ton.

Ini menandakan, lanjut Ketua Orari Lokal Wajo ini, para petani Wajo mampu menjadi pejuang kehidupan.

"Terima kasih setinggi - tingginya kepada Pak Menteri bersama jajaran Kementerian Pertanian yang terus memberikan semangat kepada petani khususnya perkebunan berkelanjutan di Wajo," jelasnya.

Ketua DPD PAN Wajo ini mengurai, luas areal pertanian di Kabupaten Wajo sekitar 101 ribu ha dan luas areal perkebunan 55 rb ha. Perkebunan di Wajo membutuhkan atensi untuk meningkatkan produksi pertanian termasuk alat pertanian.

Ketua ICMI Wajo ini juga mengakui bahwa Amran Sulaiman adalah pelopor pertanian yang membawa modernisasi pertanian di Indonesia.

Dia pun berharap kehadiran Menteri Pertanian menjadi momentum untuk membawa keberkahan bagi petani di Wajo.

"Semoga momentum ini menjadi ibadah dan membawa kemaslahatan bagi kita semua," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement