REPUBLIKA.CO.ID,
Laporan Wartawan Republika Achmad Syalabi Ichsan dari Kairo, Mesir
KAIRO -- Dokter yang masih bertahan di Gaza bagian utara, dr Mohammed, mengatakan, bantuan yang masuk untuk warga yang bertahan di utara, baik berupa bantuan medis maupun kebutuhan sehari-hari tak melebihi 1 persen. Dokter yang mendapatkan beasiswa pendidikan kedokteran dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) ini menjelaskan, sulitnya bantuan yang masuk membuat harga barang-barang melonjak tinggi.
“Misalnya gandum sebagai bahan pokok untuk pembuatan roti. Pada umumnya, 1 kilogram berkisar Rp 5.000. Namun, saat ini berharga Rp 126 ribu. Jadi naik harga 25 kali lipat karena memang tidak ada (barang) dan bantuan jarang masuk serta tidak mencukupi,” ujar Mohammed yang merupakan lulusan Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta lewat pesan tertulis kepada Republika di Kairo, Mesir, Ahad (14/1/2023).