REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN — Sebanyak 288 kejadian kebakaran terjadi di wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada 2023. Total nilai kerugian materiel akibat kebakaran itu diperkirakan mencapai belasan miliar rupiah.
“Kejadian kebakaran didominasi oleh kebakaran lahan/kebun,” ujar Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kuningan Andri Arga Kusumah kepada Republika, Ahad (14/1/2024).
Andri mengatakan, kebakaran lahan/kebun yang terjadi pada 2023 tercatat 181 kejadian. Setelah itu, kebakaran rumah sebanyak 68 kejadian dan kebakaran kandang ayam/kambing/sapi sebanyak sembilan kejadian.
Selain itu, ada kebakaran pabrik delapan kejadian, kebakaran gudang empat kejadian, kebakaran gedung sekolah/yayasan empat kejadian, dan kebakaran lain-lain sebanyak 14 kejadian. “Dari seluruh kejadian kebakaran itu menimbulkan kerugian dengan total Rp 17.225.176.000,” kata dia.
Kebakaran rumah tercatat paling besar menimbulkan kerugian, mencapai sekitar Rp 9,76 miliar. Kemudian kebakaran lahan/kebun, dengan nilai kerugian sekitar Rp 4,11 miliar.
Sedangkan kebakaran kandang ayam/kambing/sapi menimbulkan kerugian sekitar Rp 1,48 miliar, kebakaran pabrik sekitar Rp 852 juta, kebakaran gudang sekitar Rp 464 juta, kebakaran gedung sekolah/yayasan sekitar Rp 235 juta, dan nilai kerugian kebakaran lain-lain sekitar Rp 299 juta.
Andri mengimbau masyarakat di Kabupaten Kuningan selalu mewaspadai segala potensi pemciu kebakaran. Seperti yang diakibatkan korsleting listrik, bara api, puntung rokok, tungku, gas, ataupun aktivitas pembakaran sampah.
Sebagai upaya antisipasi awal, pemerintahan desa/kelurahan diminta membuat proteksi kebakaran di lingkungan permukiman, antara lain dengan menyiagakan alat pemadam api ringan (APAR) dan tandon air.