Ahad 14 Jan 2024 15:23 WIB

Mentan Ajak Petani Akselerasi Peningkatan Produksi Pangan

Menurut Amran, saat ini banyak negara yang tengah menghadapi krisis pangan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Foto: dok Kementan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak petani untuk melakukan akselerasi peningkatan produksi pangan. Amran menyebut, pertanian menjadi salah satu sektor penentu ketahanan pangan negara. Meski demikian, kata Amran, saat ini banyak negara yang tengah menghadapi krisis pangan, ditambah dengan tantangan iklim ekstrem El Nino.

"Kondisi pangan dunia sedang tidak baik baik saja, ada 10 negara kelaparan saat ini. Kita mampu tiga kali swasembada, artinya kita sanggup swasembada kembali, dan kita rancang menjadi negara superpower lewat pangan," ujar Amran dikutip dari siaran persnya, Ahad (14/1/2023).

Baca Juga

Dalam kesempatan itu, Amran juga menyerahkan sejumlah bantuan guna menggenjot pembangunan pertanian di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Amran menyebut berbagai bantuan yang ia serahkan kepada Pemerintah Kabupaten Wajo ini diharapkan dapat mendorong pembangunan pertanian termasuk perkebunan secara berkelanjutan, dan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani di wilayah tersebut. Selain dikenal andalan penghasil beras, Kabupaten Wajo juga dikenal lewat potensi perkebunannya. 

“Setelah kami ditakdirkan jadi menteri (menteri pertanian) tahun 2014 lalu, aku pikirkan pembangunan Sulawesi Selatan, khususnya Wajo, Jeneponto dan Palopo, saat saya mendampingi presiden di pesawat kepresiden, saya sampaikan ke presiden, untuk membangun Bendungan Paselloreng, dengan anggaran Rp 771 miliar, itu tanda mata untuk Wajo," ujarnya.

Sebelumnya, Amran tercatat menyerahkan bantuan meliputi Perluasan Tanaman Genjah seluas 200 hektare dengan jumlah bantuan 22 ribu batang, Peremajaan Tanaman Kelapa seluas 400 hektare dengan jumlah 44 ribu batang, Peremajaan Tanaman Kakao seluas 100 hektare dengan jumlah 100 ribu batang, Intensifikasi Tanaman Pala seluas 100 hektare, Rehabilitasi Tanaman Cengkeh seluas 100 hektare dengan jumlah 6.500 batang, Penyediaan Prasarana Pascapanen Kakao 2 unit, dan Penyediaan Sarana Pengolahan Kakao 2 unit.

Sedangkan untuk Tanaman Pangan, Amran menyerahkan bantuan untuk komoditas padi seluas 22 ribu hektare dan jagung seluas 13 ribu hektare. Disertai dengan bantuan traktor roda 4 sebanyak 11 unit, traktor roda 2 sebanyak 41 unit, pompa air sebanyak 23 unit, dan handsprayer sebanyak 1.487 unit.

Amran menambah bantuan untuk Kabupaten Wajo, berupa bantuan untuk pengembangan komoditas jagung dan padi masing-masing seluas 20.000 hektare.

“Tolong aspirasi petani Wajo diperhatikan, cek langsung kelapangan, aku ingat selalu Wajo, banyak kenangan yang tidak bisa aku ceritakan di Wajo” kata Amran.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, potensinya perkebunan Kabupaten Wajo cukup besar. Ia berharap dukungan pemerintah ini dapat mendorong upaya peningkatan produksi berbagai komoditas pangan sekaligus solusi tepat guna dalam mengatasi tantangan krisis pangan dunia ke depannya.

"Sebagai bukti bahwa pemerintah hadir untuk pembangunan perkebunan berkelanjutan. Alokasi APBN Direktorat Jenderal Perkebunan ini diharapkan mampu tingkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wajo dan tentu saja butuh kolaborasi dari seluruh pihak," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement