Ahad 14 Jan 2024 23:40 WIB

Khofifah Ajak Pengurus Muslimat NU Malut Tekan Angka Stunting

Target penurunan stunting 14 persen di setiap daerah.

Ketua Umum  PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengajak  seluruh pengurus wilayah Muslimat NU Maluku Utara bersama pemangku kepentingan terus menekan angka stunting, Ahad (14/1/2024).
Foto: ANTARA/Abdul Fatah
Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh pengurus wilayah Muslimat NU Maluku Utara bersama pemangku kepentingan terus menekan angka stunting, Ahad (14/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh Pengurus Wilayah Muslimat NU Maluku Utara (Malut) agar bersama-sama pemangku kepentingan untuk terus menekan angka stunting.

"Pertemuan yang kita lakukan akan membangun sinergi, program-program strategis terutama terkait programnya pemerintah provinsi, misalnya terkait penurunan stunting," kata Khofifah kepada awak media usai pelantikan Pimpinan Wilayah Muslimat NU Malut, Ahad (14/1/2024).

Baca Juga

Khofifah mengatakan hal tersebut menjadi garis PP Muslimat NU untuk membangun gerakan penurunan stunting secara nasional. "Untuk diteruskan kepada anak cabang hingga ranting, bahwa salah satu program yang harus dimaksimalkan 2024 ini adalah penurunan stunting supaya beriringan dengan target penurunan 14 persen stunting di setiap daerah," ujarnya.

Sebelumnya, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Malut menggelar peningkatan kapasitas kader dalam upaya untuk mempercepat penurunan stunting terutama di kawasan pulau terluar. Ketua Pokja KSPK Perwakilan BKKBN Malut Maurend Jully Lesar mengatakan BKKBN fokus meningkatkan kapasitas kader BKB dalam percepatan penurunan stunting di Malut.

Maurend Jully, pada kesempatan itu mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan ini untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap keluarga yang memiliki anak usia dini 0 sampai 6 tahun dalam membina tumbuh kembang secara menyeluruh dan terpadu guna mencapai tumbuh kembang anak usia dini yang optimal.

Di samping itu juga meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam melakukan pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting. "Kegiatan ini juga dilakukan dengan sasaran pemangku kebijakan dan keluarga dengan anak usia dini 0 sampai 6 tahun, pengelola program BKB dan tim pendamping keluarga terdiri atas bidan dan tenaga kesehatan di antara kader TP PKK, PKB dan PLKB," ujar Maurend.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement