REPUBLIKA.CO.ID, QATAR -- Israel telah membuat perjanjian dengan Qatar yang akan mengizinkan pengiriman obat-obatan kepada sandera yang ditahan Hamas di Gaza, kata kantor perdana menteri Israel, Jumat (12/1/2024). Obat-obatan tersebut akan diberikan kepada para sandera dalam beberapa hari ke depan.
Lebih dari 100 sandera masih berada di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang, menurut penghitungan Israel. Israel sejak itu menghancurkan daerah kantong Palestina dalam seraangan untuk melenyapkan Hamas.
Dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Qatar dan Amerika Serikat yang memungkinkan terjadinya gencatan senjata singkat pada November, Hamas membebaskan hampir separuh sandera sebagai imbalan atas pembebasan sejumlah tahanan Palestina oleh Israel, serta peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Keluarga para sandera, banyak di antaranya adalah orang lanjut usia dan menderita penyakit kronis yang memerlukan pengobatan sehari-hari, telah mengajukan petisi kepada Komite Palang Merah Internasional untuk mengunjungi kerabat mereka guna memberikan obat-obatan dan memeriksa kondisi mereka.