REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Orang yang mencari nafkah dengan tujuan baik dan di jalan Allah sangat dipuji dalam agama. Maka ketika rasa sulit dan lelah mengampiri, jangan pernah putus asa dalam mencari rezeki Allah untuk nafkah keluarga.
Dalam Islam, orang yang bersungguh-sungguh mencari rezeki untuk menafkahi keluarganya mendapatkan pahala. Jika lelah dan mulai kehilangan motivasi, maka kembalilah menengok dalil-dalil penggugah semangat untuk mencari rezeki Allah.
Berikut sejumlah dalil mengenai keutamaan mencari nafkah:
1. Nafkah itu sedekah
Rasulullah SAW bersabda, "Idza anfaqal muslimu nafaqatan ala ahlihi wa huwa yahtasibuha kaanat lahu shodaqatan."
Yang artinya, "Apabila seorang Muslim memberikan nafkah kepada keluarganya semata-mata karena Allah SWT, nafkah tersebut bernilai sebagai sedekahnya."
2. Dahulukan nafkahi keluarga
Abu Hurairah berkata, Nabi pernah bersabda, "Sedekah yang paling utama adalah yang menyisakan kekayaan (dalam satu jalan: sedekah yang paling baik adalah yang dilakukan pada saat kaya). Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.
Mulailah pemberian sedekah dari keluargamu. Istri berkata, 'Nafkahilah aku, atau ceraikanlah aku'. Budak berkata, 'Nafkahilah aku dan manfaatkanlah tenagaku'. Anak berkata, 'Nafkahilah aku, engkau serahkan aku kepada siapa?'
Abu Hurairah ditanya, "Wahai Abu Hurairah, apakah engkau mendengar hadits ini dari Rasulullah? Dia pun menjawab, "Tidak. Ini adalah kesimpulan Abu Hurairah Sendiri."
3. Ada nafkah untuk orang tidak mampu
Rasulullah SAW bersabda, "As-saa'iyu alal armalati wal miskini kal mujaahidi fi sabilillah, awil qaaimillaila, ashoimu annaharo."
Yang artinya, "Orang yang mengurus janda (yang tidak mampu) dan orang miskin adalah seperti orang yang berjihad di jalan Allah SWT, atau seperti orang yang mengerjakan sholat sunnah pada malam hari dengan berpuasa pada siang harinya."