REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih kepala FC Barcelona, Xavi Hernandez, mengakui hancur dan memohon maaf kepada para penggemar Blaugrana menyusul kekalahan 1-4 pada final Piala Super Spanyol melawan Real Madrid di Riyadh pada Senin (15/1/2024) dini hari WIB.
Barca sudah tertinggal dua gol dalam waktu 10 menit di Stadion Al Awwal saat Vinicius Jr. menenggelamkan tim Katalunya dengan dua golnya dalam waktu tiga menit. Robert Lewandowski membalas untuk laga menjadi menarik. Namun Vinicius menyelesaikan hattricknya sebelum jeda.
Selanjutnya, Rodrygo mencetak gol terakhir 20 menit memasuki babak kedua untuk memasukkan Barcelona ke peti mati.
Pascapertandingan, Xavi yang berada di bawah tekanan mengaku merasakan kekecewaan dan kesedihan setelah timnya menyuguhkan permainan yang paling buruk di matanya.
"Saya ingin meminta maaf kepada para fans, kami belum mampu bersaing," kata Xavi dilansir dari Forbes, Senin (15/1/2024).
Xavi mengakui Barcelona bermain buruk, menilai Madrid menghadirkan banyak kerusakan pada timnya melalui serangan balik. "Kami harus menerima kritik. Kami belum memenuhi (level kesempatan ini). Kami harus menggunakan ini sebagai pelajaran," ujarnya.
Xavi menganalisis permainan anak asuhnya yang tampil buruk sejak sepuluh menit pertama. Menurutnya sebuah tim tak bisa bermain di partai puncak dengan level seperti itu. Namun demikian, ia tidak menyalahkan pihak lain dan mengambil tanggung jawan itu sepenuhnya.
"Anda tidak bisa memulai final seperti ini, kebobolan begitu banyak peluang. Kami sangat buruk dalam 10 menit itu, dan meskipun kami kemudian bereaksi dengan gol Lewandowski, penalti, yang bukan penalti, merupakan pukulan yang sangat keras. Sayalah yang paling bertanggung jawab (atas hasil ini). Saya akan menanggungnya dan terus bekerja. Kami akan pulih dari kekalahan berat," ujarnya.