Senin 15 Jan 2024 12:52 WIB

Hassan Nasrallah: Hizbullah Siap Berperang dengan Israel 

Pada 2006, Israel dan Hizbullah memang pernah terlibat konflik selama sebulan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Setyanavidita livicansera
Pemimpin gerakan Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, berbicara untuk pertama kalinya di hadapan publik sejak serangan Hamas ke Israel yang memicu perang di Gaza, Jumat (3/11/2023).
Foto: Aljazirah TV
Pemimpin gerakan Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, berbicara untuk pertama kalinya di hadapan publik sejak serangan Hamas ke Israel yang memicu perang di Gaza, Jumat (3/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Kelompok Hizbullah Lebanon menyatakan siap berperang tanpa batas dengan Israel. Hal itu disampaikan ketika kedua belah pihak terlibat konfrontasi dan kontak senjata di wilayah perbatasan.

“Israel dan tentara serta pemukimnya adalah pihak yang takut akan perang, bukan Lebanon,” kata Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dalam pidatonya satu pekan setelah komandan senior Hizbullah, Wissam al-Tawil, terbunuh dalam serangan udara Israel di Lebanon, Ahad (14/1/2024), dikutip laman Middle East Monitor

Baca Juga

“Kami telah siap berperang dalam 99 hari terakhir. Kami akan menerima perang dan akan berperang tanpa batasan atau kendali jika perang dipaksakan kepada kami,” tambah Nasrallah. Belum lama ini Hizbullah meluncurkan serangan pesawat nirawak (drone) ke pusat komando militer Israel di wilayah Safed.

Serangan itu merupakan pembalasan atas terbunuhnya pemimpin senior Hizbullah Wissam Hassan al-Tawil oleh serangan Israel. “Kami meluncurkan sejumlah drone penyerang eksplosif ke markas militer Israel di Safed,” kata Hizbullah dalam keterangannya pada Selasa (9/1/2024).

Tak ada keterangan dari militer Israel terkait dampak yang ditimbulkan akibat serangan drone Hizbullah. Pada Senin (8/1/2024) lalu, serangan Israel ke wilayah selatan Lebanon membunuh Wissam Hassan al-Tawil. Dia adalah wakil kepala unit Radwan, pasukan elite Hizbullah.

Menurut tiga sumber keamanan di Lebanon, al-Tawil dan seorang anggota Hizbullah lainnya tewas ketika mobil yang mereka tumpangi dihantam serangan udara di Desa Majdal Selm, sekitar enam kilometer dari perbatasan Lebanon-Israel. Al-Tawil menjadi tokoh paling senior yang berhasil dibunuh Israel sejak mereka terlibat konfrontasi dengan Hizbullah di wilayah perbatasan.

Belum ada komentar dari Israel terkait kematian al-Tawil. Pada 8 Januari 2024 lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan mengubah Lebanon menjadi seperti Jalur Gaza. Dia geram dengan Hizbullah yang terus melancarkan serangan lintas batas ke Israel.

Pekan lalu, misalnya, Hizbullah menembakkan lebih dari 60 roket ke pangkalan militer Israel. “Hizbullah membuat kesalahan serius terhadap kami pada 2006 dan melakukannya lagi sekarang. Mereka menganggap kami lemah seperti jaring laba-laba, dan sekarang mereka melihat laba-laba seperti apa kami ini,” kata Netanyahu saat bertemu dengan pasukan Israel di pemukiman Kiryat Shmona di utara dekat dengan perbatasan Lebanon, 8 Januari 2024 lalu.

Pada 2006, Israel dan Hizbullah memang pernah terlibat konflik selama sebulan. Netanyahu mengatakan, pasukan Israel akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mengembalikan keamanan di perbatasan utara. “Saya beri tahu Anda bahwa ini adalah kebijakan saya. Kami telah memberikan contoh kepada Hizbullah tentang apa yang terjadi pada teman-temannya di selatan,” ujar Netanyahu merujuk pada agresi Israel ke Jalur Gaza dalam rangka menumpas kelompok Hamas.

“Itulah yang akan terjadi di sini, di utara. Kami akan melakukan apa pun untuk mengembalikan keamanan,” tambah Netanyahu. Sejak pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, Hizbullah pun mulai melancarkan serangan secara berkala ke wilayah Israel.

Hal itu memaksa Israel mengevakuasi warganya yang tinggal di dekat perbatasan dengan Lebanon. Israel pun selalu merespons dan membalas serangan Hizbullah. Sekitar 130 anggota Hizbullah telah terbunuh sejak dimulainya konfrontasi dengan Israel di wilayah perbatasan.

sumber : reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement