REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Pergerakan tanah dilaporkan terjadi di wilayah Kampung Layung, Dusun Cihanjawar, Desa Sukalaksana, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pergerakan tanah itu berdampak terhadap jalan lingkungan dan lahan sawah milik warga.
Camat Talegong, Muhammad Badar Hamid, mengatakan, pergerakan tanah itu terjadi pada Jumat (12/1/2024) setelah turun hujan dengan intensitas tinggi. Pergerakan tanah itu disebut menyebabkan keretakan dan amblesnya jalan lingkungan, serta retakan di tanah perkebunan dan persawahan milik warga. Kedalaman retakan diperkirakan mencapai 30-50 sentimeter, dengan luas area terdampak sekitar satu hektare.
Terjadinya pergerakan tanah itu sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut. “Sudah kami laporkan, tinggal tunggu BPBD untuk asesmen,” kata Badar, saat dikonfirmasi Republika, Senin (15/1/2024).
Badar mengatakan, sejauh ini belum ada rumah warga di wilayah tersebut yang terdampak pergerakan tanah. Ihwal jalan yang retak karena pergerakan tanah, kata dia, masih bisa dilintasi. Pasalnya, yang terdampak hanya bagian sisi jalan. “Namun, tetap diimbau harus hati-hati,” ujar dia.
Menurut Badar, beberapa pekan terakhir tercatat empat kejadian bencana di wilayah Kecamatan Talegong. Dari empat kejadian itu, terdapat sejumlah rumah warga yang terancam. Namun, kata dia, kejadian bencana di Kecamatan Talegong masih relatif minor, tak berdampak terhadap masyarakat luas.
Meski demikian, masyarakat di Talegong diminta selalu waspada akan potensi bencana pada musim hujan ini, utamanya longsor. “Kami imbau masyarakat tetap waspada. Pasalnya, wilayah Talegong merupakan salah satu wilayah rawan longsor,” kata Badar.