REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Industri teknologi selalu memperkenalkan ide-ide baru yang tercanggih dan terbaik di ajang CES. Namun, di antara produk-produk yang mencuri perhatian di CES 2024, ada beberapa yang membuat kita bertanya-tanya, "Kok gitu?"
Dilansir Engadget pada Senin (15/1/2024), berikut adalah lima produk aneh yang mencoba menawarkan inovasi tapi mungkin belum memberikan jawaban yang memuaskan.
1. TV OLED Transparan Nirkabel LG
LG memamerkan TV OLED 4K 77 inci yang transparan dan nirkabel, sehingga memberikan pengalaman unik dengan kemampuan untuk menampilkan video atau screensaver sebagai elemen percakapan. Sayangnya, kejelasan transparan tidak cocok untuk menonton TV, sehingga TV ini dilengkapi dengan latar belakang hitam agar tidak terlalu transparan. Meskipun cocok untuk iklan atau instalasi seni, pertanyaannya adalah mengapa mengeluarkan uang banyak untuk fitur yang mengurangi fungsi utama?
2. Kursi Bidet Kohler PureWash E930
Kohler menghadirkan kursi bidet yang terintegrasi dengan Alexa atau Google Home. Meskipun mempertimbangkan aksesibilitas adalah positif, kenapa harus menghabiskan lebih dari 2.000 dolar AS (sekitar Rp 31 juta) agar Amazon atau Google tahu lebih banyak tentang kebiasaan kamar mandi Anda?
3. Kunci Pintar Pemindaian Wajah Lockly Visage
Lockly Visage menggunakan pengenalan wajah untuk membuka pintu rumah Anda. Meskipun ada kekhawatiran privasi dan keamanan, konsep ini menjadi aneh karena mengapa Anda harus menggantikan sesuatu yang krusial seperti kunci rumah hanya untuk sensor atau gadget yang belum teruji?
4. E-Bike Berkemampuan ChatGPT Urtopia
Urtopia Fusion adalah e-bike dengan baterai besar dan kemampuan ChatGPT. Sepeda ini diklaim bisa "berbicara" dengan Anda dan memberikan informasi waktu nyata. Pertanyaannya adalah, kenapa Anda perlu berbicara dengan sepeda Anda ketika Anda seharusnya fokus pada hal lain?
5. Konsep Taksi Udara Hyundai S-A2
Hyundai memamerkan konsep taksi udara VTOL yang dapat membawa orang dalam perjalanan pendek. Meskipun terlihat canggih, pertanyaannya adalah kenapa mengubah dunia untuk menyesuaikan diri dengan konsep yang mungkin tidak pernah terealisasi?