REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian ESDM belum jadi memberlakukan penghapusan RON 90 dari pasaran, ataupun dari list BBM subsidi. Hal ini karena menjaga daya beli masyarakat dan rencana formulasi pemberian subsidi untuk energi yang lebih ramah lingkungan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menjelaskan sampai hari ini belum ada perubahan terkait penggunaan RON 90 atau pertalite.
"Masih, masih menjadi barang JBKP (subsidi). Kita masih menjaga daya beli masyarakat," kata Tutuka kepada Republika di Kementerian ESDM, Senin (15/1/2024).
Tutuka menjelaskan sebenarnya saat ini Pertamina sedang mengembangkan bioethanol seperti Pertamax Green. Hanya saja, saat ini tata kelola dan rantai pasoknya masih dalam proses kajian.
"Pertamax Green memang sempat jadi opsi. Tapi kita masih tata dulu rantai pasoknya. Persoalan pasokan tebu ini juga masih kita tata. Kalau biodiesel kan sawit, ini sudah banyak," kata Tutuka.
Namun, Tutuka tak menampik bahwa ketika ada subtitusi BBM yang lebih ramah lingkungan pemerintah mengakselerasi feasibility-nya.
"Ini juga berkaitan sama daya beli masyarakat. Jadi memang kita dorong untuk masyarakat juga menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan," kata Tutuka.