REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Barcelona adalah klub yang memiliki tuntutan dan ekspektasi yang tinggi dan melelahkan. Mereka yang tidak mampu tampil di level tertinggi untuk klub sering kali dibuang sesuai kebutuhan. Namun, dengan keadaan yang terjadi di Barcelona saat ini, tidak diragukan lagi, pertanyaan-pertanyaan akan kembali muncul.
Semua fokus tertuju pada masa depam pelatih kepala Barcelona, Xavi Hernandez, saat ini. La Blaugrana telah berjuang untuk menerapkan identitas mereka sendiri ke dalam permainan mereka musim ini, dan secara konsisten mengalami kesulitan. Namun, hasil terakhir sejauh ini merupakan hasil yang paling mengejutkan yang dapat diterima oleh Barcelona.
Setelah kalah 1-4 atas Real Madrid di final Piala Super Spanyol, tidak heran jika banyak orang yang menuntut Xavi mundur dari kursi pelatih. Sering kali, para pelatih di Barca tidak dapat bertahan lama ketika mereka mulai menunjukkan tanda-tanda kerentanan.
Namun, tampaknya standarnya mungkin sedikit berbeda dalam kasus Xavi. Seperti yang disoroti oleh Fabrizio Romano, Deco baru saja membagikan konsensus dari para petinggi klub mengenai masa depan Xavi setelah kekalahan di Piala Super Spanyol baru-baru ini.