Senin 15 Jan 2024 17:59 WIB

Realisasi Bauran EBT Tahun 2023 Kurang dari Target

Rasio bauran EBT 2023 ditargetkan 17,9 persen, tercapai 13,1 persen.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Lida Puspaningtyas
Menteri ESDM Arifin Tasrif memaparkan realisasi capaian kinerja sektor energi dan mineral di Kementerian ESDM, Senin (15/1/2024).
Foto: Dok.ESDM
Menteri ESDM Arifin Tasrif memaparkan realisasi capaian kinerja sektor energi dan mineral di Kementerian ESDM, Senin (15/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah masih terseok seok menggenjot bauran EBT di Indonesia. Padahal, tahun 2023 ditargetkan rasio bauran EBT mencapai 17,9 persen. Sayangnya, realisasinya hanya 13,1 persen. Bahkan, target yang dipasang sejak tahun 2018 tak kunjung tercapai.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan persoalan kondisi oversupply sampai kemampuan infrastruktur transmisi dan jaringan distribusi menjadi kendala EBT sulit digenjot di Indonesia beberapa tahun belakangan ini.

Baca Juga

"2023 peningkatan ada, cuman belum siginifikan. Memang perlu ada upaya keras. Untuk bisa mendekati taget capaian," kata Arifin di Kementerian ESDM, Senin (15/1/2024).

Arifin menjelaskan pemerintah tetap komit untuk mengejar target bauran energi 23 persen pada tahun 2025 mendatang. Bahkan hingga 2025 mendatang, Indonesia mentargetkan ada 10,6 GW EBT yang terpasang.

"Kita ada beberapa langkah stratgis. Seperti PLTS Atap jadi salah satu pendukung supaya bisa masif peningkatan EBT nya," kata Arifin.

Selain itu, Arifin juga menjelaskan pemerintah akan mengambil alih eksplorasi panas bumi, mengingat proyek panas bumi ini merupakan proyek yang tinggi risiko.

Ia juga mendorong PLN agar segera mempercepat proses konversi PLTD ke pembangkit EBT yang lebih ramah lingkungan.

"Kita juga menggerakan mandatory B35 biar lebih masif," tambah Arifin.

Pada tahun 2023, total kapasitas EBT seacra nasional mencapai 13,1 GW. Untuk tahun 2023 saja, dari jenis pembangkit yang bertambah hanya dari PLTS, Bioenergi, Panas Bumi dan pembangkit Air.

Tahun 2024 ini, pemerintah mentargetkan bauran energi mencapai 17,9 persen. Arifin mengatakan, PLTS Atap akan digenjot hingga 3,6 GW. Selain itu, program co-firing biomassa di PLTU juga akan semakin dimasifkan dengan target realisasi pada tahun 2025 serapannya mencapai 10,2 juta ton.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement