REPUBLIKA.CO.ID, AL-RAYYAN -- Bintang tim nasional Indonesia, Elkan Baggott bersuara lantang jelang dimulainya pertempuran di Piala Asia 2023. Pasukan Garuda akan bertemu Irak beberapa jam lagi.
Kedua kubu tergabung di Grup D. Duel tersebut berlangsung di Ahmed bin Ali Stadium, Al-Rayyan, Senin (15/1/2024), pukul 21.30 WIB. Penikmat sepak bola tanah air, menantikan laga ini.
Elkan membahas secara keseluruhan. Tentang keikutsertaan awak merah putih di turnamen ini. Menurutnya, itu menjadi sebuah kehormatan.
Apalagi sudah 17 tahun Indonesia absen dari panggung tersebut. Terakhir kali para jawara tanah air mentas di Piala Asia, pada 2007 lalu. Saat itu, negara kita menjadi tuan rumah bersama Malaysian, Vietnam, juga Thailand.
Elkan mengakui bermain untuk timnas Indonesia merupakan hal istimewa baginya. Ia lahir di Thailand dan besar di Inggris. Namun ia memilih memperkuat negara asal ibunya.
"Itu (menjadi Warga Negara Indonesia) adalah salah satu bagian terbesar dalam hidup saya. Saya menghabiskan sekitar tiga tahun di Indonesia, sebagian masa kecil saya," kata bek Ipswich Town ini, dikutip dari laman resmi PSSI.
"Saya sangat dekat dengan keluarga saya dari Indonesia. Jadi saya mencoba untuk membuat mereka bangga dengan bermain untuk negara ini. Menjadi orang Indonesia bagi saya adalah sebuah kehormatan dan sesuatu yang saya cintai," ujar Elkan.
Indonesia bertemu sejumlah lawan tangguh di Grup D. Setelah melawan Irak, empat hari berselang, pasukan Garuda jumpa Vietnam. Derbi Asia Tenggara. Laga ini dimainkan di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Jumat (19/1/2024) pukul 21.30 WIB.
Lalu menuju ke partai pamungkas di babak penyisihan. Indonesia akan meladeni ketangguhan Jepang. Laga ini berlangsung di Al Thumama Stadium, Doha, Rabu (24/1/2024), pukul 18.30 WIB.
Pelatih Shin Tae-yong sudah memiliki gambaran bagaimana strategi terbaik yang akan ia terapkan. Ini setelah pasukan Garuda mematangkan persiapan jelang turnamen final. Dimulai dari pemusatan latihan di Turki pada Desember tahun lalu.
Kemudian melakukan tiga laga uji coba. Dua kali melawan Libya. Satunya lagi jumpa Iran.
Hasilnya, Indonesia selalu mengalami kekalahan. Selama periode tersebut, gawang Elkan Baggott dkk kebobolan 11 gol. Mereka hanya mencetak satu gol.