Senin 15 Jan 2024 20:20 WIB

Pelaksanaan Pemerintahan Berbasis Elektronik Indramayu Naik Jadi 3,53, Ini Artinya

Pada 2023 meraih predikat ‘sangat baik’ dengan indeks 3,53.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Bupati Indramayu, Nina Agustina
Foto: Dok Diskominfo Kabupaten Indramayu
Bupati Indramayu, Nina Agustina

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) telah menetapkan penilaian terhadap pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Indramayu.

Berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi (LHE) yang dilaksanakan pada 2023 lalu, pelaksanaan SPBE di Kabupaten Indramayu mencapai indeks 3,53 point. Itu berarti, Kabupaten Indramayu memperoleh predikat ‘Sangat Baik’.

Bupati Indramayu, Nina Agustina melalui Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Indramayu, Dadang Oce Iskandar, menjelaskan, SPBE merupakan penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), untuk memberikan layanan kepada pengguna SPBE.

Menurut Oce, indeks SPBE Kabupaten Indramayu sejak 2021 terus mengalami peningkatan signifikan. Pada 2021, indeks SPBE hanya 2,57 atau predikat ‘cukup’. Hasil itu mengalami peningkatan pada 2022, dimana indeks SPBE mencapai 3,09 atau predikat ‘baik’ dan pada 2023 meraih predikat ‘sangat baik’ dengan indeks 3,53.

‘’Raihan indeks 3,53 ini melampaui terget yang ditetapkan Bupati Indramayu sebesar 3,50,’’ ujar Oce, Senin (15/1/2024).

Pelaksanaan SPBE menjadi sangat penting karena untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan dan akuntabel. Penilaian SPBE bagi Kabupaten Indramayu pun telah melalui serangkaian tahapan, yakni penilaian eksternal melalui dokumen, penilaian interview, dan penilaian akhir visitasi.

‘’Semoga dengan pencapaian ini, makin menguatkan kita dalam mencapai tujuan visi Indramayu Bermartabat,’’ kata Oce.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement