Senin 15 Jan 2024 21:50 WIB

Didiagnosis Kanker, Sven-Goran Eriksson Masih Dapat Dukungan Agar Latih Liverpool

Disebut-sebut harapan hidup Eriksson tinggal setahun.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Sven-Goran Eriksson saat menjadi pelatih timnas Inggris.
Foto: AP/Rui Vieira/PA
Sven-Goran Eriksson saat menjadi pelatih timnas Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Sven-Goran Eriksson menolak menyerah. Ia baru saja didiagnosis menderita kanker stadium akhir. 

Pekan lalu, Eriksson mengungkapkan sisa hidupnya mungkin tinggal setahun lagi. Pesan dukungan mengalir untuk sosok 75 tahun itu. Ia mendapat ungkapan cinta dari seluruh penjuru dunia.

Baca Juga

Tokoh berkebangsaan Swedia ini pernah menangani sejumlah tim Eropa. Beberapa di aantaranya ada Manchester City, Leicester City, Benfica, Lazio, AS Roma. Itu selama 40 tahun karier manejerialnya.

Sekitar 10 bulan lalu,  ia meninggalkan peran sebagai Direktur Olahraga Karlstad BK. Itu karena kesehatannya sudah terganggu. Ia perlu fokus memulihkan diri.

Dalam wawancara dengan Sky News, Eriksson menjelaskan salah satu penyesalan terbesarnya  adalah, ia belum sempat melatih Liverpool. The Reds merupakan tim yang ia dukung sejak kecil. Para penggemar Merseyside Merah bereaksi.

Mereka meminta Eriksson diberi kesempatan menangani para legenda LFC saat berhadapan dengan sederet mantan penggawa Ajax Amsterdam. Sebuah laga amal yang akan berlangsung di Anfield pada Maret 2024. Itu kegiatan rutin yang digelar setiap tahun, untuk mengumpulkan dana bagi LFC Foundation.

Eriksson belum mengetahui reaksi penggemar Liverpool. Ia diundang menonton laga tersebut. Ia antusias menantikan momen itu.

"Akan ada banyak pemain bagus di sana. Bahwa saya harus menjadi pelatih mereka (Liverpool), tidak, saya tidak pernah mendengarnya," kata sosok yang juga pernah membesut tim nasional Inggris itu, dikutip dari metro.co.uk, Senin (15/1/2024).

Ketika ditanya apakah dia akan menerima tawaran itu, Eriksson siap sedia. "Tentu saja saya akan menerimanya. Melatih Liverpool adalah impian saya," ujarnya.

Mengenai situasi kesehatannya, ia mencoba menjalani hidup senormal mungkin. Ia tetap menjaga kebugaran dengan beraktivitas di gym. Intinya, ia tidak mau terlalu memikirkannya.

"Saya menolak menyerah. Saya ingin menjalani hidup normal setiap hari," ujar Eriksson.

Intinya, ia enggan membiarkan dirinya berdiam diri. Ada saja kegiatan yang membuat ia aktif bergerak.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement