Senin 15 Jan 2024 23:01 WIB

Alquran Isyaratkan Reproduksi Manusia yang Dikuatkan Sains Modern 14 Abad Silam

Alquran mengisyaratkan teori proses reproduksi manusia.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi melahirkan. Alquran mengisyaratkan teori proses reproduksi manusia
Foto: pixabay
Ilustrasi melahirkan. Alquran mengisyaratkan teori proses reproduksi manusia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Pada abad ke-18 manusia mengetahui teori perkembangbiakan manusia, walaupun pada saat itu pembuktiannya belum sepenuhnya dapat dilakukan.

Teori-teori ini kemudian dikonfirmasi oleh pembuktian-pembuktian yang didasarkan pada temuan-temuan baru pada permulaan abad ke-20.

Baca Juga

Teori terkait proses reproduksi manusia yang baru terungkap oleh ilmu pengetahuan pada abad ke-20 ini sebenarnya sudah diuraikan dalam berbagai surat Alquran ratusan tahun sebelumnya sekitar 14 abad yang lalu.

Di dalam Alquran, surat Al Insan Ayat 2 mengindikasikan adanya campuran antara unsur yang datang dari laki-laki dan wanita dalam pembentukan embrio. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

اِنَّا خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَاجٍۖ نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur. Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan) sehingga menjadikannya dapat mendengar dan melihat." (QS surat Al Insan ayat 2).

Kata “setetes mani” pada ayat ini adalah terjemahan dari bahasa Arab nut-fatin amsyaj yang artinya bercampur. Yakni bercampurnya air yang berasal dari laki-laki dan perempuan. Hal ini dinyatakan oleh Nabi Muhammad SAW saat menjawab pertanyaan seorang Yahudi.

Ketika kaum Quraisy memberitahu seorang Yahudi bahwa Muhammad mengaku Nabi, ia lantas mendatangi Nabi Muhammad SAW dan mengajukan berbagai pertanyaan untuk menguji kebenaran pengakuannya.

Setelah sekian pertanyaan dijawab oleh Nabi, sampailah ia pada pertanyaan terakhir. Ia berkata, “Aku akan mengajukan kepadamu suatu pertanyaan yang tidak akan bisa dijawab oleh seorang pun di dunia selain Nabi dan orang-orang di sekitarnya.”

Nabi berkata, “Apakah engkau mendapat keuntungan bila aku menjawab pertanyaanmu?” Ia berkata, “Aku bertanya kepadamu tentang anak.”

Nabi menjawab, “Bahan untuk reproduksi dari laki-laki berwarna putih, dan dari wanita berwarna kuning; yakni warna inti indung telur. Ketika mereka bersanggama dan bahan (kromosom dan gen) laki-laki lebih unggul daripada bahan perempuan maka Tuhan akan memutuskan terciptanya anak laki-laki. Apabila bahan perempuan lebih unggul daripada bahan laki-laki maka anak perempuanlah yang ditentukan oleh Allah."

Orang Yahudi itu berkata sebelum pergi, “Apa yang engkau katakan adalah benar adanya; engkau nyata-nyata adalah seorang Nabi.”

Baca juga: 3 Fakta Surat Al-Mulk Ayat 15 yang Memuat Janji Allah SWT untuk Lancarkan Rezeki 

Selepas kepergian Yahudi itu, Nabi Muhammad SAW berkata, “Ia menanyakan sesuatu yang tidak aku ketahui hingga Allah memberitahukan jawabannya kepadaku. ”Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ ۖثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَۗ

"Kemudian, Kami menjadikannya air mani di dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang menggantung (darah). Lalu, sesuatu yang menggantung itu Kami jadikan segumpal daging. Lalu, segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah sebaik-baik pencipta." (QS Al Mu'minun ayat 13-14). 

Penjelasan Alquran dan Nabi Muhammad SAW sejalan dengan penemuan ilmu pengetahuan di era modern ini terkait proses reproduksi manusia.

photo
Infografis Berapa Tahun Diturunkannya Alquran - (Republika)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement