Selasa 16 Jan 2024 11:15 WIB

Arab, Islam, dan Tradisi Retorika

Bangsa Arab amat menghargai orang yang piawai berpidato dan punya kemampuan retorika.

Rep: republika.id/ Red: republika.id
ILUSTRASI Seni retorika pada masa Islam.

Sejak masa pra-Islam, bangsa Arab telah memiliki tradisi lisan yang sangat kuat. Bagi mereka, kecerdasan seseorang tidak semata-mata diukur dengan membaca atau menulis, melainkan kemampuannya dalam berkomunikasi lisan secara efektif. Karena itu, para ahli pidato atau penyair memperoleh posisi yang terhormat di tengah masyarakat setempat. Menurut Khalid Alhelwah dalam disertasinya...

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement