Selasa 16 Jan 2024 12:41 WIB

Mancini Kritik Tiga Pemain Arab Saudi yang Minta Kepastian Bermain di Piala Asia

Mancini menegaskan pemain tidak punya kuasa memutuskan mereka bermain atau tidak.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Pelatih Arab Saudi Roberto Mancini
Foto: AP Photo/Scott Heppell
Pelatih Arab Saudi Roberto Mancini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Timnas Arab Saudi Roberto Mancini mengkritik para pemain yang meninggalkan kamp nasional menjelang Piala Asia 2023 karena alasan potensi kurangnya waktu bermain. Pelatih asal Italia itu mengatakan ia hanya ingin para pemain siap berjuang untuk tim nasional dalam kondisi apa pun.

Tiga pemain, yakni kiper Nawaf Al-Aqidi, gelandang Salman Al-Faraj, dan bek sayap Sultan Al-Ghannam telah dikeluarkan oleh Mancini menjelang turnamen kontinental di Qatar. Pelatih asal Italia itu mengatakan, ketiganya ada dalam daftar awal pemain yang dipanggil, tapi hanya mau berada di tim jika ada kepastian bermain.

Baca Juga

"Mereka ada dalam daftar. Salman mengatakan kepada saya bahwa dia tidak ingin bermain di pertandingan persahabatan. Saya bertanya kepada Sultan apakah dia senang bermain dan dia mengatakan kepada saya bahwa dia tidak senang," kata Mancini kepada wartawan menjelang pertandingan pembuka grup mereka melawan Oman, Rabu (17/1/2023)

Mancini menegaskan pemain tidak punya kuasa memutuskan mereka bermain atau tidak, hanya pelatih yang bisa. Ia mengungkapkan obrolannya dengan Nawaf, yang mengatakan kepadanya bahwa dia akan datang tetapi sehari setelahnya, di Riyadh. Kemudian Nawaf mengatakan kepada pelatih bahwa dia tidak ingin datang.

"Kami mencoba berbicara dengannya dan memasukkannya ke dalam daftar tim. Tiga hari yang lalu dia menemui pelatih kiper kami dan berkata 'Saya tidak ingin bertahan di sini jika saya tidak bisa bermain'. Saya hanya menginginkan pemain yang berjuang untuk negaranya," kata Mancini.

Mancini, yang memiliki karir cemerlang sebagai manajer dengan trofi di klub sepak bola serta Piala Eropa bersama Italia pada tahun 2021, mengatakan dia belum pernah melihat pemain memilih keluar dari tim nasional sebelumnya.

"Saya tidak mengerti ketika seorang pemain muda menolak datang karena dia tidak tahu apakah dia akan bermain atau tidak. Tim nasional bukanlah sebuah klub, itu negara Anda. Anda mewakili semua orang di negara Anda. Anda seharusnya senang jika menjadi bagian dari grup ini. Ini adalah situasi yang sangat aneh dan ini pertama kalinya saya mengalaminya," ujarnya. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَّذِيْنَ يَحْمِلُوْنَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهٗ يُسَبِّحُوْنَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُوْنَ بِهٖ وَيَسْتَغْفِرُوْنَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۚ رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَّحْمَةً وَّعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِيْنَ تَابُوْا وَاتَّبَعُوْا سَبِيْلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيْمِ
(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan (malaikat) yang berada di sekelilingnya bertasbih dengan memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan (agama)-Mu dan peliharalah mereka dari azab neraka yang menyala-nyala.

(QS. Gafir ayat 7)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement