Selasa 16 Jan 2024 13:45 WIB

Garda Revolusi Iran Serang Kelompok Anti-Iran di Irak

Lalu lintas di Bandara Erbil kini dihentikan sementara.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Peti mati penasihat militer Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) Razi Mousavi dibawa saat upacara pemakaman di Teheran, Iran, 28 Desember 2023.
Foto: EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Peti mati penasihat militer Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) Razi Mousavi dibawa saat upacara pemakaman di Teheran, Iran, 28 Desember 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Media Pemerintah Iran melaporkan Garda Revolusi Iran (IRGC) meluncurkan rudal balistik pada apa yang digambarkan sebagai lokasi musuh di Kota Erbil, wilayah Kurdi di utara Irak. Terdengar setidaknya delapan ledakan di Erbil, ibukota wilayah semi-otonom Kurdi.

"Rudal balistik digunakan untuk menghancurkan pusat spionase dan pertemuan kelompok teroris yang beroperasi di Iran di kawasan semalam," kata pernyataan media pemerintah Iran, seperti dikutip Aljazirah, Selasa (16/1/2024).

Baca Juga

Tiga sumber keamanan mengatakan lalu lintas di Bandara Erbil juga dihentikan sementara. Dalam pernyataan yang dipublikasikan kantor berita IRNA, IRGC mengklaim mereka menargetkan markas badan intelijen Israel, Mossad, di Erbil. "Ini serangan teroris, aksi tidak manusiawi yang dilakukan terhadap Erbil, Erbil tidak akan takut atau terguncang," kata Gubernur Erbil Omed Khoshnaw seperti dikutip situs berita Irak, Rudaw.

Belum diketahui apakah terdapat korban jiwa atau terluka dalam ledakan tersebut. Namun dua pejabat AS mengatakan serangan itu tidak berdampak pada fasilitas atau personel AS di wilayah tersebut. Sementara itu di media sosial X, politisi Partai Demokratik Kurdi, Hemn Hawrami mengatakan setidaknya lima orang tewas dalam ledakan tersebut.

"Serangan tidak adil yang dilakukan IRGC di Erbil malam ini mengincar rumah warga sipil, pemilik rumah, Peshraw Dizaiy dan empat anggota keluargaya kehilangan nyawanya," kata Hawrami. Kematian mereka belum terkonfirmasi. Serangan tersebut digelar saat kekhawatiran serangan Israel ke Gaza akan memicu gejolak di seluruh kawasan.

Sejak perang di Gaza pecah awal Oktober lalu, AS dan pasukan sekutunya menghadapi lusinan serangan di Irak dan Suriah. Presiden AS Joe Biden mengatakan serangan-serangan itu digelar kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan Iran.

Media Pemerintah Iran melaporkan IRGC juga mengatakan mereka meluncurkan serangan rudal ke “pelaku operasi teroris di Republik Islam, khususnya ISIL [ISIS]” di Suriah. “Garda mengidentifikasi dan menghancurkan tempat berkumpulnya komandan mereka dan elemen-elemen penting dengan serangkaian rudal balistik sebagai tanggapan terhadap kekejaman teroris baru-baru ini di Iran,” kata pernyataan itu.

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan ke Kota Kerman, di selatan Iran pada awal bulan ini. Serangan tersebut menewaskan hampir 100 orang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement