REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polandia berencana untuk menetapkan waktu berakhirnya pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Hal ini diumumkan oleh Sekretaris Negara di Kementerian Iklim dan Lingkungan Hidup Urszula Zielinska, yang menandai pergeseran dari sikap pemerintah sebelumnya dalam hal perubahan iklim.
Pemilihan umum Polandia pada Oktober 2023 mengakhiri delapan tahun kekuasaan partai Prawo i Sprawiedliwosc (PiS), dan menghasilkan pemerintahan baru yang menurut Zielinska akan meningkatkan upaya-upaya lingkungan hidup, termasuk tanggal penghentian penggunaan tenaga batu bara.
"Hanya dengan menetapkan waktu berakhirnya batu bara, kita dapat merencanakan, masyarakat dapat merencanakan. Jadi ya, tentu saja, kami akan berusaha menetapkan end date," kata Zielinska seperti dilansir Reuters, Selasa (16/1/2024).
Polandia mendapatkan sekitar 70 persen listriknya dari batu bara, bahan bakar fosil yang paling banyak menghasilkan CO2. Meskipun di sisi lain, Polandia telah meningkatkan pembangkit listrik tenaga angin dan matahari dalam beberapa tahun terakhir.