Selasa 16 Jan 2024 15:51 WIB

Ratusan Mahasiswa di 93 Perguruan Tinggi di Jabar Dapat Beasiswa Pendidikan

Beasiswa berasal dari dana umat yang dikelola BPKH

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily.
Foto: Dok. DPR RI
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Sebanyak 450 mahasiswa di 93 perguruan tinggi di Bandung memeroleh beasiswa pendidikan masing-masing sebesar Rp 6 juta. Beasiswa berasal dari dana umat yang dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) berdasarkan aspirasi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Sadzily.

"Jumlah terbesar mahasiswa penerima beasiswa dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebanyak 105 orang," ujar Ace yang akrab disapa Kang Ace saat acara serah terima program bantuan pendidikan beasiswa di Hotel Sutan Raja Soreang, Kabupaten Bandung, melalui keterangan resmi yang diterima Selasa (16/1/2024).

Baca Juga

Hadir dalam acara itu, 450 mahasiswa penerima beasiswa. Masing-masing mahasiswa mendapat beasiswa Rp 6 juta. Penerima beasiswa lainnya berasal dari 20 perguruan tinggi.

Mereka berasal dari Universitas Balebandung, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Terbuka, Uninus, IKIP Siliwangi, Universitas Yamisa, Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB). Selain itu mahasiswa dari STAI Darul Falah, Universitas Pasundan, Universitas Teknologi Digital Bandung, Gema Widiabangsa, IAI Persis, Unpad, Univesitas Nurtanio, Unjani dan UIN.

"Total 93 perguruan tinggi yang mahasiswanya mendapatkan beasiswa ini. Manfaatkan beasiswa ini sebagaimana mestinya, jangan dipakai untuk yang lain," katanya.

Kang Ace menjelaskan, latar belakang beasiswa tersebut muncul karena dirinya yang berasal dari daerah ingin mengubah keadaan lebih baik. Salah satu caranya, dengan mengenyam pendidikan tinggi di kampus.

Dengan posisi dirinya saat ini menjadi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Kang Ace mengatakan dirinya sengaja memilih di komisi tersebut. Dimana salah satunya bermitra dengan BPKH. Menurutnya, badan tersebut didesain secara khusus untuk mengelola keuangan haji.

BPKH, kata dia, mengelola tiga jenis keuangan yaitu setoran pendaftaran yang salah satunya di Bank Muamalat. Dana setoran pelunasan dan dana abadi umat, sisa efisiensi pelaksanaan haji setiap tahun. Sisanya tidak dibagikan lagi kepada jamaah. Namun dikelola oleh BPKH untuk diinvestasikan. 

"Saya punya alokasi nilai manfaat dari dana abadi umat sebesar Rp 5 miliar yang lain dimanfaatkan untuk membeli ambulans, masjid. Saya menggunakan alokasi dana itu untuk investasi masa depan yaitu pendidikan karena pendidikan adalah modal utama bagi kemajuan bangsa," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement