Selasa 16 Jan 2024 16:14 WIB

Warga Sragen Tewas dengan Mulut Berbusa, Diduga Minum Obat Kuat Campur Kopi

Polisi menyebut keluarga korban tidak menghendaki dilakukan autopsi.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Jasad.
Foto: Mgrol120
(ILUSTRASI) Jasad.

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN — Polisi mendapat laporan soal seorang pria yang ditemukan dalam kondisi meninggal di rumahnya, Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Pria berinisial W (53 tahun) itu ditemukan dengan kondisi mulut mengeluarkan busa.

Kepala Polres (Kapolres) Sragen AKBP Jamal Alam, melalui keterangan tertulis, menjelaskan, kejadian itu dilaporkan pada Ahad (14/1/2024). Awalnya, sekitar pukul 07.00 WIB, salah seorang warga (saksi satu) mengirimkan pesan WhatsApp (WA) kepada korban, namun tak ada balasan.

Baca Juga

“Selanjutnya, saksi satu, sekitar pukul 08.00 WIB, menuju ke depan rumah korban dan mendapati lampu teras depan masih dalam keadaan menyala. Lalu saksi satu berinisiatif mematikan lampu tersebut melalui meteran listrik,” ujar Kapolres, Selasa (16/1/2024).

Sekitar pukul 16.00 WIB, menurut Kapolres, saksi satu kembali melihat rumah korban. Namun, kondisinya masih dalam keadaan tertutup dan tidak terdengar ada aktivitas dari dalam rumah korban.

“Karena menaruh curiga, ia menuju ke rumah tetangganya, yang berada di sebelah timur rumah korban, untuk menanyakan keberadaan korban yang tidak kelihatan sejak pagi hari. Ternyata juga tidak mengetahui keberadaan korban,” kata Kapolres.

Kapolres mengatakan, saksi satu dan saksi dua lantas ke rumah korban. Saat itu, keduanya mendapati pintu rumah dalam keadaan tertutup, namun tidak terkunci. Mereka sempat beberapa kali memanggil korban, akan tetapi tidak ada jawaban.

Setelah itu, menurut Kapolres, kedua saksi itu masuk ke dalam rumah itu dan mendapati korban dalam posisi seperti tertidur di lantai beralaskan tikar. Kapolres mengatakan, korban ditemukan dalam keadaan tanpa busana, serta mulut mengeluarkan busa. 

“Mendapati hal tersebut, saksi dua berinisiatif mengecek nadi korban dan saat dicek ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Kapolres.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter Puskesmas Gemolong dan tim Inafis Polres Sragen, menurut Kapolres, korban meninggal diduga akibat mengonsumsi obat kuat bercampur kopi.

Kapolres mengatakan, pada tubuh korban ada lebam. Namun, kata dia, tidak ditemukan adanya tanda- tanda bekas kekerasan atau penganiayaan. “Lebam pada mayat disebabkan karena korban meninggal lebih dari dua jam. Keluarga korban tidak menghendaki dilakukan autopsi terhadap jenazah,” ujar Kapolres.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement