Selasa 16 Jan 2024 16:39 WIB

Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Menurun, Kemenkeu Ungkap Penyebabnya

Perlambatan ekonomi negara mitra berdampat terhadap perlambatan ekspor RI.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu, Febrio Kacaribu
Foto: dokpri
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu, Febrio Kacaribu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan, selama 2023, aktivitas perdagangan Indonesia terjaga. Neraca perdagangan Indonesia secara total kembali mencatatkan surplus sebesar 36,93 miliar dolar AS.

Kinerja neraca perdagangan Indonesia dinilai tetap baik di tengah perlambatan ekonomi global. "Meski mengalami penurunan dibandingkan 2022, surplus neraca perdagangan pada 2023 kemarin menunjukkan daya tahan eksternal perekonomian nasional di tengah peningkatan risiko global," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam keterangan resmi, Selasa (16/1/2024).

Baca Juga

Risiko global itu, termasuk moderasi harga komoditas dan perlambatan ekonomi negara mitra dagang utama seperti China. Nilai ekspor Indonesia pada 2023 tercatat sebesar 258,82 miliar dolar AS atau di bawah capaian ekspor tahun sebelumnya yang tercatat 291,90 miliar dolar AS.

Meski secara nominal ekspor Indonesia mengalami penurunan, dari sisi volume, ekspor Indonesia pada 2023 masih tumbuh 8,55 persen year on year (yoy). Perlambatan nilai ekspor tersebut sejalan dengan moderasi harga komoditas unggulan Indonesia, seperti minyak kelapa sawit dan batu bara.