Selasa 16 Jan 2024 18:54 WIB

BMKG Identifikasi Siklon Tropis Anggrek Tumbuh di Area Indonesia, Waspada Cuaca Ekstrem

BMKG mengingatkan potensi cuaca ekstrem di Indonesia dalam sepekan ke depan.

Red: Andri Saubani
Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan kawasan yang berpotensi terdampak bibit siklon tropis. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan kawasan yang berpotensi terdampak bibit siklon tropis. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui TCWC Jakarta (Tropical Cyclone Warning Center), mengidentifikasi Siklon Tropis Anggrek terbentuk di sekitar Samudra Hindia sebelah Barat Daya Bengkulu, dan Bibit Siklon 99S terbentuk di sekitar Utara Australia pada Selasa (16/1/2024). Deputi Bidang Meteorologi Guswanto dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Selasa, Siklon Tropis Anggrek tumbuh di area tanggung jawab TCWC Jakarta, sehingga sesuai dengan peraturan internasional yang berlaku maka Siklon Tropis tersebut diberikan nama yang dikeluarkan oleh TCWC Jakarta.

Berdasarkan data tanggal 16 Januari 2024 jam 07.00 WIB, Sistem Siklon Tropis Anggrek berada di posisi 9.4° LS, 93.3° BT dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 40 knot (75 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 995 hPa.

Baca Juga

"Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Anggrek masih cukup meningkat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah tenggara," ujar Guswanto.

Siklon tropis Anggrek dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan berupa tinggi gelombang 1,25 - 2,5 meter di Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, Perairan Bengkulu, Perairan barat Lampung, serta Selat Sunda bagian selatan. Selanjutnya tinggi gelombang 2,5 - 4,0 meter di Samudra Hindia Barat Kep Mentawai hingga Lampung, Perairan Kep Enggano, serta Samudra Hindia Selatan Banten.