REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Hukum Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' tengah mengkaji kasus penurunan videotron Anies di Bekasi dan Jakarta. Saat ini, Tim Hukum tengah mengumpulkan sejumlah data dan bukti untuk kemudian melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.
"Sekarang kita lagi mengumpulkan data, fakta, dan bukti-buktinya, nanti setelah itu baru kita akan pertimbangkan untuk apa kita bisa melaporkan atau tidak," kata Ketua Tim Hukum Nasional AMIN, Ari Yusuf Amir saat dihubungi, Selasa (16/1/2024).
Ari mengaku bahwa tim AMIN menyesali adanya kejadian penurunan videotron tersebut. Dia menegaskan bahwa berdasarkan bukti atau laporan yang diperoleh sejauh ini ada indikasi penjegalan terhadap paslon nomor urut 1 tersebut.
"Ya ada indikasi mengarah ke sana (penjegalan), tapi ini kita lagi siapkan fakta-faktanya," ujarnya.
Saat dikonfirmasi mengenai kronologi penurunan videotron, Ari menyebut ada upaya penekanan terhadap pihak swasta atau vendor videotron. Ari pun tak segan pula menyinggung adanya peran pemerintah petahana pula dalam kasus itu.
"Kita belum tahu (apakah pemerintah ada andil dalam melakukan penurunan videotron), (tetapi) yang bisa menekan pihak swasta tentunya adalah pihak yang berkuasa, tapi ini kita lagi cek dulu kebenarannya," ungkapnya.
Ari melanjutkan, jika nantinya memang data dan fakta yang tengah dikumpulkan Tim Hukum Nasional AMIN memang terbukti ke arah penjegalan, pihaknya akan melaporkan kasus itu ke Bawaslu RI pada Kamis (18/1/2024).
Proses pengumpulan data dan bukti-bukti untuk pelaporan ke Bawaslu, lanjutnya, bakal dilakukan dalam waktu singkat. Kemungkinan upaya melaporkan ke Bawaslu bisa dilakukan pada pekan ini.
"Biasanya cepat itu, satu atau dua hari bisa selesai. Iya betul (kemungkinan lusa melapor ke Bawaslu)," ujarnya.
Sebelumnya diketahui, capres nomor urut 1 Anies Baswedan mendapatkan dukungan secara sukarela dari @aniesbubble dan @olpproject berupa tayangan videotron dirinya bergaya ala K-popers di kawasan Bekasi dan Jakarta. Namun, baru tayang beberapa jam, tayangan videotron tersebut dikabarkan tidak berlanjut, padahal dijadwalkan penanyangan selama sepekan ke depan.
Terpantau di media sosial X akun @aniesbubble pada Senin (15/1/2024) pukul 10.41 WIB mengunggah postingan di X dengan melampirkan video yang menunjukkan tayangan videotron Anies dengan desain ala K-popers di kawasan Bekasi, Jawa Barat, lengkap dengan hastag dukungan untuk anies.
"Anies's ads by @olpproject x @aniesbubble. Check it out in front of Grand Metropolitan Bekasi! Use #SpotAbahAnies if you spot it! #PahitManiesAlwaysWithAnies," bunyi caption akun tersebut.
Tak hanya di Bekasi, videotron yang menayangkan Anies juga ada di wilayah Jakarta, tepatnya di Graha Mandiri, Jakarta Pusat. @aniesbubble pun mengunggah video kedua.
"Check it out in front of Graha Mandiri! Use #SpotAbahAnies if you spot it! #PahitManiesAlwaysWithAnies," tulisnya.
Tampak tayangan yang ditampilkan di videotron pertama di Bekasi memperlihatkan wajah Anies dengan empat tampilan. Tampilan awal foto Anies bersama tulisan 'All rounder', lalu tampilan selanjutnya ada empat foto Anies dengan masing-masing tulisan berupa tanggal lahir Anies yakni '05071969', 'Face of The Group', 'Leader', dan 'Main Vocal'.
Kemudian tampilan ketiga berupa kutipan atau kata mutiara Anies berbahasa Inggris. Terakhir menampilkan tulisan 'Stan Talent Stan Anies' serta hastag #PahitManiesAlwaysWithAnies.
Sementara pada tayangan yang ditampilkan pada videotron kedua di Jakarta, terlihat ada tujuh tampilan yang menggambarkan kompilasi kegiatan Anies. Mulai dari saat dirinya tengah bersepeda, memainkan lato-lato, berbicara di 'Desak Anies', hingga saat dikerumuni warga ketika tengah berkampanye. Di akhie tayangan ditampilkan tulisan 'From Humanies to Anies', presented Olpproject.
Sayangnya, tak selang berapa lama, pada Senin malam, dikabarkan adanya penghentian penayangan videotron tersebut. @olpproject mengunggah informasi tersebut dengan caption 'Notice regarding LED Videotron' pada sekira pukul 21.12 WIB, sedangkan @aniesbubble mengunggah informasi itu dalam naskah berbahasa Korea pada Selasa (16/1/2024) pukul 00.05 WIB.
"Project ini tidak akan berjalan tanpa dukungan baik moral dan materi dari seluruh Humanies. Sayangnya, kami harus mengabarkan bahwa LED Ads yang telah dijadwalkan tayang selama seminggu (15-21 Januari 2024) di Bekasi dan Jakarta tidak dapat lanjut tayang di lokasi tersebut karena suatu hal yang di luar kuasa kami," tulis @olpproject.