REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Andre Onana membela keputusannya membela Manchester United (MU) setelah mendapat kritik atas awal buruk Kamerun di Piala Afrika. Penjaga gawang (MU) itu tidak diikutsertakan dalam skuad Kamerun untuk pertandingan pembuka mereka di Piala Afrika melawan Guinea setelah baru bergabung dengan rekan-rekannya hanya beberapa jam sebelum kick-off.
Onana mengibaratkan posisi memilih untuk membela MU atau Kamerun seperti diminta untuk memilih orang tua favorit. Pemain berusia 27 tahun itu membela Setan Merah dalam hasil imbang 2-2 melawan Tottenham pada Senin (15/1/2024) dini hari WIB, sebelum ia menaiki jet pribadi untuk terbang ke Pantai Gading untuk mengikuti turnamen, empat jam kemudian.
Namun, sang kiper tidak masuk dalam tim Kamerun setelah mengalami mimpi buruk mengarungi 16 jam perjalanan menuju turnamen. Pesawat pribadi Onana tidak dapat mendarat di Yamoussoukro karena jarak pandang yang buruk. Ia harus terbang 150 mil ke selatan ke Abidjan, untuk kemudian menempuh perjalanan dengan mobil selama tiga jam ke ibu kota Pantai Gading itu. Onana baru tiba beberapa jam sebelum kick-off.
Sepupu Onana, Fabrice Ondoa, tampil sebagai starter dalam hasil imbang 1-1 lawan Guinea. Onana harus ditenangkan oleh mantan pemain Liverpool, El Hadji Diouf, yang menjadi tamu di stadion, setelah mengetahui bahwa ia tidak akan berada di bangku cadangan untuk pertandingan tersebut.
"Banyak yang ingin saya katakan, tetapi saya tidak akan mengatakannya di sini karena kami sedang berkompetisi," kata Onana kepada Canal Plus setelah pertandingan, dikutip Manchester Evening News. "Biarkan saya terus dikritik, saya sudah terbiasa. Saya melakukan apa yang baik untuk negara saya. Ini seperti memilih antara ayah dan ibu saya, tetapi negara saya yang utama; itulah mengapa saya di sini. Kami bersama-sama. Kami di sini untuk memenangkan [turnamen]."
Onana menerima banyak kritik karena kedatangannya yang terlambat di turnamen. Mantan bek Tottenham Sébastien Bassong mengatakan ia telah berlaku tidak sopan karena memilih bermain untuk MU sehari sebelum laga Kamerun dan membahayakan posisinya.
"Ini tidak beres dari kedua belah pihak," kata Bassong kepada BBC World Service. "Itu adalah hal yang rendah dari Onana dengan mempertimbangkannya. Itu mengirimkan pesan yang buruk, tidak hanya untuk Kamerun, tetapi juga untuk rasa hormat yang akan diberikan orang-orang terhadap Piala Afrika dan cara mereka memperlakukan kita, kesetaraan."