Selasa 16 Jan 2024 23:16 WIB

Tabrakan Pesawat Kembali Terjadi di Jepang, Sudah Dua Kali Ini dalam Sebulan 

Tidak ada korban jiwa dari insiden tabrakan pesawat kali ini di Jepang.

Penyidik polisi berkumpul di samping puing-puing pesawat Japan Airlines yang terbakar di bandara Haneda pada Kamis, 4 Januari 2024, di Tokyo, Jepang. Transkrip komunikasi antara pengatur lalu lintas dan dua pesawat yang bertabrakan dan terbakar di Bandara Haneda Tokyo menunjukkan bahwa hanya penerbangan penumpang Japan Airlines yang lebih besar yang diberi izin untuk menggunakan landasan tempat pesawat penjaga pantai bersiap lepas landas.
Foto: Kyodo News via AP
Penyidik polisi berkumpul di samping puing-puing pesawat Japan Airlines yang terbakar di bandara Haneda pada Kamis, 4 Januari 2024, di Tokyo, Jepang. Transkrip komunikasi antara pengatur lalu lintas dan dua pesawat yang bertabrakan dan terbakar di Bandara Haneda Tokyo menunjukkan bahwa hanya penerbangan penumpang Japan Airlines yang lebih besar yang diberi izin untuk menggunakan landasan tempat pesawat penjaga pantai bersiap lepas landas.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL— Dua pesawat bertabrakan di landasan pacu bandara di Jepang pada Selasa (16/1/2024) dan merupakan insiden kedua bulan ini. 

Pesawat tersebut adalah milik Korean Air dan Cathay Pacific yang berbasis di Hong Kong. Keduanya bertabrakan di Bandara New Chitose di Hokkaido sekitar pukul 08.30 GMT (15.30 WIB). 

Baca Juga

Maskapai Korean Air mengatakan pesawat KE766 miliknya "bersentuhan dengan pesawat Cathay Pacific saat dimundurkan" di Bandara New Chitose. Pesawat  KE766 itu dijadwalkan berangkat ke Seoul, Korea Selatan.

“Tidak ada korban luka dan pihak maskapai sedang berkoordinasi dengan semua otoritas terkait,” kata Korean Air di X.

Sejumlah media melansir bahwa pesawat-pesawat tersebut “bersenggolan” ketika sebuah mobil derek yang mendorong pesawat Korean Air tersebut tergelincir akibat salju. 

Sementara itu, pihak Cathay Pacific mengatakan, pesawatnya CX583 sedang "berada di darat" ketika insiden terjadi dan bahwa tidak ada penumpang di dalamnya seperti dilaporkan sebelumnya. Pihak maskapai membatalkan penerbangan pada Selasa dari Sapporo di Hokkaido menuju Hong Kong.

Sebelumnya, pada 2 Januari 2024 lalu, menurut laporan Kyodo News tabrakan antara pesawat Japan Airlines dan pesawat Penjaga Pantai Jepang terjadi sekitar pukul 17.49 waktu setempat (atau 15.49 WIB).

Perekam penerbangan dan suara pesawat penjaga pantai ditemukan, sementara perekam penerbangan dan suara pesawat Japan Airlines masih hilang. Lima dari enam awak pesawat penjaga pantai tewas, sementara 379 penumpang, termasuk kru pesawat Japan Airlines, berhasil keluar dari pesawat.

Pesawat penjaga pantai itu membawa bahan bantuan untuk masyarakat yang terkena gempa di Provinsi Niigata setelah Jepang dilanda gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,6 pada Senin dengan pusat gempa di Semenanjung Noto dan area sekitar di pantai Laut Jepang.

Sedikitnya 64 orang tewas di Provinsi Ishikawa akibat gempa tersebut. Tabrakan pesawat memicu penutupan keempat landasan pacu, dan tiga di antaranya dibuka kembali pada Selasa malam. Namun, puluhan penerbangan dibatalkan.

Pihak berwenang membutuhkan waktu lebih dari delapan jam untuk mengendalikan kebakaran di pesawat Japan Airlines, yang diproduksi oleh Airbus SAS dengan mesin dari Rolls-Royce Inggris dan dikirim pada November 2021.

Baca juga: Golongan yang Gemar Membaca Alquran, Tetapi Justru tidak Mendapat Syafaatnya

Dari temuan sementara, Pihak berwenang Jepang mengatakan menara pengawas mengizinkan pesawat Boeing A350 maskapai Japan Airlines (JAL) yang bertabrakan dengan pesawat penjaga untuk mendarat. Tapi, menara belum mengizinkan pesawat penjaga pantai untuk lepas landas.

Hal ini diketahui dari transkrip percakapan menara pengawas saat kecelakaan terjadi pada Selasa (2/1/2024) di Bandara Haneda Tokyo. Sebanyak 379 penumpang A350 selamat. Tapi lima dari enam awak pesawat De Havilland Dash-8 meninggal dunia. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement