Selasa 16 Jan 2024 23:31 WIB

Kim Jong-Un Tutup Pintu Reunifikasi Korut-Korsel

Menurutnya, Korsel semakin agresif dan arogan serta mendorong konfrontasi.

Red: Ani Nursalikah
Dalam foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara di Majelis Rakyat Tertinggi di Pyongyang, Korea Utara Senin, 15 Januari 2024.
Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service
Dalam foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara di Majelis Rakyat Tertinggi di Pyongyang, Korea Utara Senin, 15 Januari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menutup pintu reunifikasi dengan Korea Selatan dan mengusulkan negaranya mengambil langkah untuk mengubah konstitusi, dengan tujuan mendefinisikan kembali hubungan dengan Seoul.

Kim menyampaikan usulan tersebut saat berpidato di hadapan Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara pada Senin, lapor kantor berita resmi Korea Utara KCNA yang berbasis di Pyongyang.

Baca Juga

“Kita tidak bisa menempuh jalan pemulihan nasional dan reunifikasi bersama dengan ROK (Republik Korea) yang mengadopsi konfrontasi habis-habisan dengan republik kita sebagai kebijakan negaranya, memimpikan pemerintahan kita hancur," kata Kim.

Dia mengatakan Pemerintah Korea Selatan telah kehilangan kesadaran dan menjadi semakin agresif dan arogan serta mendorong konfrontasi yang gegabah.