Rabu 17 Jan 2024 07:41 WIB

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran: Mahfud tak Etis Terima Kelompok Pengusul Pemakzulan Jokowi

Nusron menyebut ada tindakan pengkhianatan jika Mahfud merencanakan pertemuan itu.

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menggelar konferensi pers terkait Khofifah Indar Parawansa gabung ke TKN Prabowo-Gibran di Jakarta, Kamis (11/1/2024). Khofifah Indar Parawansa secara resmi bergabung mendukung paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menggelar konferensi pers terkait Khofifah Indar Parawansa gabung ke TKN Prabowo-Gibran di Jakarta, Kamis (11/1/2024). Khofifah Indar Parawansa secara resmi bergabung mendukung paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menilai, aksi Menko Polhukam Mahfud MD menerima kehadiran kelompok pengusul pemakzulan Presiden Jokowi di Kantor Kemenko Polhukam beberapa hari lalu, merupakan tindakan aneh dan tidak etis. Sebab, Mahfud adalah bagian dari Pemerintahan Jokowi.

"Itu tidak etis, tapi mungkin Pak Mahfud tidak tahu ternyata diskusinya (dengan kelompok yang datang itu) akan mengarah pada pemakzulan. Saya masih khusnuzon kepada Pak Mahfud," kata Nusron kepada wartawan di Media Center TKN, Selasa (16/1/2024) petang.

Baca Juga

Kelompok yang mendatangi Mahfud itu menamakan diri Petisi 100. Menurut Nusron, apabila Mahfud ketika itu dalam posisi mengetahui bahwa perwakilan Petisi 100 menemuinya untuk menyampaikan pemakzulan, maka bisa disebut tindakan pengkhianatan.

"Kalau Pak Mahfud sebenarnya tahu dan merencanakan itu (bertemu perwakilan Petisi 100 untuk membahas pemakzulan), ya berarti akan ada brutus dalam pemerintahan. Tapi saya yakin khusnudzon Pak Mahfud tidak tahu," ujarnya.