REPUBLIKA.CO.ID, KALIMANTAN SELATAN -- Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor (Paman Birin) mengirimkan bantuan logistik dan perahu karet ke Kabupaten Hulu Sungai Utara, Selasa (16/1/2024) malam. Bantuan langsung dikirimkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel.
Kepala BPBD Provinsi Kalimantan Selatan Raden Suria Fadliansyah ditemui saat menyerahkan bantuan di posko induk penanganan banjir Kabupaten HSU mengatakan, bantuan logistik dan perahu karet merupakan arahan gubernur untuk membantu masyarakat terdampak banjir.
"Dalam setiap arahan di acara pertemuan dengan unsur SKPD, Gubernur selalu mengingatkan pentingnya kami meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman banjir dan bencana alam lain. Salah satunya tanggap dan cepat dalam memberikan bantuan," ujar Suria, dalam keterangan tertulis, Rabu (17/1/2024).
Suria mengatakan, bantuan logistik untuk Kabupaten HSU merupakan bantuan lanjutan setelah bantuan serupa juga diserahkan ke BPBD Kabupaten HSU. Selain bantuan logistik, pihaknya juga memberikan bantuan salep anti kutu air dari UPTD Pelayanan Krisis dan Epidemi Kesehatan Provinsi Kalsei Dinas Kesehatan Kalsel, yang jselama ini juga aktif membantu masyarakat terdampak banjir.
Suria juga meninjau secara langsung lokasi banjir di sejumlah desa HSU, antara lain Desa Sungai Turak dan Desa Kuangan Kecamatan Amuntai Utara.
Kepala BPBD Kabupaten Hulu Sungai Utara Samrani mengatakan, pihaknya berterima kasih atas respon cepat Pemprov Kalsel dalam membantu masyarakat terdampak banjir di Kabupatenn HSU. Hampir sebagian besar di desa Kabupaten HSU, lanjutnya, saat ini terdampak banjir seiring meningkatnya intensitas hujan dalam sepekan terakhir.
Sementara itu untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi ancaman bencana banjir angin puting beliung dan longsor di Kalimantan Selatan BPBD Kalsel meningkatkan kesiapsiagaan.
Salah satu langkah antisipatif dengan menambah puluhan early warning system (EWS) atau alat peringatan dini bencana di berbagai lokasi rawan bencana banjir. EWS berfungsi untuk memberitahukan akan timbulnya kejadian alam berupa bencana maupun tanda-tanda alam lainnya.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Bambang Dedi Mulyadi mengatakan, sebanyak 34 EWS dipasang di titik yang dianggap rawan bencana, seperti di Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Banjar, Tanah Bumbu, hingga Kotabaru.
“EWS disebar di 32 desa dan 10 kecamatan di Kalimantan Selatan. Sejumlah titik tersebut yakni dua unit di Hulu Sungai Tengah, Tabalong dan Balangan, empat unit di Kabupaten Banjar, dan tiga unit di Hulu Sungai Utara dan Kotabaru,” kata Samrani.
Kemudian, lima unit di Tapin, satu di Hulu Sungai Selatan, dan enam di Tanah Bumbu. Sementara, Tanah Laut menjadi kabpaten paling banyak dipasang EWS yakni sebanyak tujuh unit,” jelasnya. BPBD Kalsel juga memaksimalkan fungsi peringatan dini bencana agar dampak bencana di masyarakat bisa diminimalisir.
Kabid Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Bambang Dedi Mulyadi menambahkan, dengan terpasangnya EWS, kemungkinan terjadi bencana banjir dapat diketahui lebih dini.
“BPBD Kalsel menerapkan pemberitahuan berjenjang peringatan dini bencana mulai BPBD Kabupaten Kota, kemudian diteruskan ke tingkat Kecamatan, hingga tingkat desa/kelurahan,” kata Bambang.
Selain itu, dalam rangka membangun kesiapsiagaan bencana, BPBD Kalsel juga melakukan sinkronisasi data kebencanaan.
“Dengan data yang valid dan update, maka akan mempercepat langkah dan regulasi penanganan bencana di lapangan sehingga dampak akan bencana alam akan dapat diminimalisir,” kata Bambang.