Orang-orang bermain salju di Central Park, New York, Selasa (16/1/2024). New York mengalami hujan salju terberat dalam dua tahun terakhir. (FOTO : AP Photo/Peter K. Afriyie)
Warga melintas di Central Park, New York, Selasa (16/1/2024). New York mengalami hujan salju terberat dalam dua tahun terakhir. (FOTO : AP Photo/Peter K. Afriyie)
Seekor tupai terlihat di Central Park, New York, Selasa (16/1/2024). New York mengalami hujan salju terberat dalam dua tahun terakhir. (FOTO : AP Photo/Peter K. Afriyie)
Foto aerial memperlihatkan Central Park, New York, yang berselimut salju, Selasa (16/1/2024). New York mengalami hujan salju terberat dalam dua tahun terakhir. (FOTO : Lokman Vural Elibol/Anadolu)
Kereta kuda terlihat di Central Park, New York, Selasa (16/1/2024). New York mengalami hujan salju terberat dalam dua tahun terakhir. (FOTO : AP Photo/Peter K. Afriyie)
Seorang pekerja membersihkan salju di New York, Selasa (16/1/2024). New York mengalami hujan salju terberat dalam dua tahun terakhir. (FOTO : EPA-EFE/Peter Foley)
Pekerja beristirahat saat membersihkan salju di Stadion Highmark, Orchard Park, New York, Ahad (14/1/2024). New York mengalami hujan salju terberat dalam dua tahun terakhir. (FOTO : AP Photo/Jeffrey T. Barnes)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, -- New York akhirnya mengakhiri rekor beruntun lebih dari 700 hari tanpa hujan salju pada Selasa (16/1/2024) waktu setempat. Central Park dan bangunan lain di kota terpadat di Amerika Serikat itu akhirnya tertutupi oleh lapisan salju.
Sejak tengah malam, 2,5 sentimeter salju turun di titik pengukuran resmi di Central Park. NWS menambahkan bahwa total 3,5 sentimeter akumulasi salju yang tercatat sejak badai dimulai pada Senin.
New York yang dihuni oleh 8,5 juta jiwa belum melihat salju sejak awal tahun 2022. Frekuensi, intensitas, dan ketidakpastian turunnya salju di Amerika Serikat, seperti halnya di belahan dunia lain, telah dipengaruhi oleh perubahan iklim.
sumber : AP/EPA/Anadolu
Advertisement
Ikuti Whatsapp Channel Republika
