Kamis 18 Jan 2024 11:33 WIB

Lawan Kanker Payudara, Program Selangkah SILO Diharapkan Jangkau 25 Ribu Wanita

Banyak masyarakat yang belum dapat mengakses layanan kanker yang layak.

Red: Budi Raharjo
PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) akan melanjutkan program skrining kanker payudara bertajuk Selangkah (SEmangat LAwan KANker).
Foto: .
PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) akan melanjutkan program skrining kanker payudara bertajuk Selangkah (SEmangat LAwan KANker).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) akan melanjutkan program skrining kanker payudara bertajuk Selangkah (SEmangat LAwan KANker). Program yang digelar secara nasional pada 2024 ini diharapkan dapat menjangkau 25 ribu wanita.  

Komitmen melawan kanker payudara ini dilakukan dengan mengurangi kesenjangan untuk para wanita di seluruh Indonesia yang memiliki keterbatasan akses. Baik akses terhadap pengobatan medis, akses terhadap edukasi, maupun akses terhadap kompetensi tenaga medis.  

Presiden Komisaris SILO sekaligus Group CEO LPKR, John Riady, mengatakan melalui pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dari segi skala dan inovasi, SILO berada dalam posisi strategis mendukung transformasi layanan kesehatan di Indonesia yang dipimpin Kementerian Kesehatan. Letak geografis 41 RS Siloam yang berada di 23 provinsi di Tanah Air juga menempatkan perseroan dalam posisi strategis untuk menyediakan layanan skrining kanker payudara. 

"Kompetensi tenaga medis dan fasilitas yang tersedia di RS Siloam juga memungkinkan untuk melakukan deteksi dini dan mendukung terciptanya layanan pengobatan kanker yang berkelanjutan," ujar John. Meski demikian, ia menambahkan tanggung jawab menyediakan layanan skrining kanker payudara untuk para wanita di seluruh Indonesia yang memiliki keterbatasan akses, bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan tanggung jawab semua pihak.

Pada periode Maret - Desember 2023, program Selangkah berhasil menorehkan beberapa catatan yang menggembirakan. Sebanyak  14 rumah sakit berpartisipasi untuk program ini. Sejumlah 65 desa/komunitas telah diadopsi untuk menjadi peserta Selangkah.

Kemudian lebih dari 200 korporasi, grup, dan individu telah memberikan donasi untuk menyukseskan program ini. Sebanyak 26.281 wanita memiliki akses untuk skrining dan 11.447 di antaranya telah terdaftar untuk melakukan skrining di salah satu Rumah Sakit Siloam. Dan 45 ribu wanita telah menghadiri health talk dan sesi edukasi terkait kanker payudara.

Khusus di kawasan kota mandiri Lippo Village, Tangerang, program skrining kanker payudara yang digelar pada periode 21 Agustus - 20 Desember 2023 melibatkan sekitar 1.000 wanita.  

Kanker payudara merupakan penyakit yang paling banyak ditemukan di dunia seperti halnya di Indonesia. Menurut data dari The Global Cancer Observatory, sebanyak 17 persen dari seluruh kasus kanker adalah kanker payudara dan angka kematian global akibat kanker payudara mencapai tujuh persen pada 2020. 

Di Indonesia, kanker payudara menyebabkan 10 persen kematian pada seluruh penderita kanker. Dikutip dari Kemkes.go.id, sebesar 70 persen pasien kanker payudara telah memasuki Stadium 3 saat terdeteksi. Namun, prognosis kemungkinan hidup pasien di Stadium 3 tersebut hanya 10-25 persen.  

Padahal, bila dideteksi lebih awal, prognosis kemungkinan hidup pasien kanker payudara rata-rata dalam 5 tahun bisa mencapai 90-95 persen pada stadium 1 dan 70-75 persen pada Stadium 2. Tingginya prognosis hidup bila kanker terdeteksi di Stadium 1 dan 2 ini menunjukkan pentingnya deteksi dini untuk dilakukan oleh setiap individu, baik secara mandiri dan yang terutama pemeriksaan secara medis. 

Meskipun terdapat kemajuan dalam penanganan kanker, di Indonesia ternyata masih banyak masyarakat yang belum dapat mengakses atau mendapatkan layanan kanker yang layak sehingga menyebabkan banyaknya kematian karena kanker.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَسَالَتْ اَوْدِيَةٌ ۢ بِقَدَرِهَا فَاحْتَمَلَ السَّيْلُ زَبَدًا رَّابِيًا ۗوَمِمَّا يُوْقِدُوْنَ عَلَيْهِ فِى النَّارِ ابْتِغَاۤءَ حِلْيَةٍ اَوْ مَتَاعٍ زَبَدٌ مِّثْلُهٗ ۗ كَذٰلِكَ يَضْرِبُ اللّٰهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ ەۗ فَاَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاۤءً ۚوَاَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِى الْاَرْضِۗ كَذٰلِكَ يَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ ۗ
Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah ia (air) di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti (buih arus) itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan tentang yang benar dan yang batil. Adapun buih, akan hilang sebagai sesuatu yang tidak ada gunanya; tetapi yang bermanfaat bagi manusia, akan tetap ada di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan.

(QS. Ar-Ra'd ayat 17)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement